Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Jarak Kehamilan yang Baik dan Aman?

Kompas.com - 04/07/2022, 21:26 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Mengatur jarak kehamilan yang ideal penting untuk perencanaan keluarga sekaligus menjaga kesehatan ibu dan calon buah hati.

Untuk itu, penting bagi para orangtua untuk mengetahui berapa lama jarak kehamilan yang baik menurut pertimbangan kesehatan.

Simak penjelasan lamanya jarak kehamilan ideal, risiko jarak kehamilan terlalu dekat atau jauh, serta cara menjaga jarak kehamilan berikut ini.

Baca juga: Setelah Keguguran, Kapan Bisa Hamil Lagi?

Berapa lama jarak kehamilan yang baik?

Ada beberapa versi jarak kehamilan yang ideal, namun secara umum prinsipnya tidak terlalu dekat atau jauh dari waktu melahirkan sebelumnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, jarak kehamilan yang baik idealnya antara 18 bulan sampai 24 bulan dari persalinan sebelumnya.

Di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyarankan jarak kehamilan yang baik idealnya tiga tahun dari persalinan sebelumnya.

Baca juga: Memanas, Kamboja Luncurkan Roket, Thailand Kirim Serangan Udara

Dilansir dari Antara, Senin (4/7/2022), mengatur jarak kehamilan penting untuk mencegah stunting, mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta memberikan kesempatan pemulihan untuk fisik dan mental ibu dari persalinan sebelumnya.

Namun, lamanya jarak ideal tersebut tidak berlaku untuk ibu yang berencana hamil lagi setelah usianya 35 tahun.

Dikutip dari BBC, studi membuktikan bahwa ibu di atas 35 tahun yang ingin hamil lagi tak perlu menunggu 1,5 tahun untuk hamil lagi.

Jarak kehamilan yang baik untuk ibu di atas 35 tahun bisa dipersingkat menjadi minimal setahun dari kelahiran sebelumnya. Tujuannya, untuk meminimalkan risiko kehamilan di atas 35 tahun.

Sementara bagi ibu yang pernah mengalami keguguran, jarak kehamilan yang ideal tergantung keputusan pasangan. Pastikan untuk memertimbangkan kesiapan fisik dan mental sebelum berencana program hamil lagi. 

Baca juga: 3 Risiko Hamil di Usia 40 Tahun ke Atas

Risiko jarak kehamilan terlalu dekat

Terlepas dari beberapa versi jarak kehamilan yang baik, ada sejumlah risiko jarak kehamilan terlalu dekat yang perlu diwaspadai.

Dilansir dari MayoClinic, jarak kehamilan kurang dari enam bulan dari persalinan sebelumnya bisa meningkatkan risiko:

  • Bayi lahir prematur
  • Bayi lahir dengan berat badan rendah
  • Bayi lahir dengan kelainan bawaan
  • Bayi lahir dengan autisme
  • Komplikasi persalinan solusio plasenta atau sebagian plasenta terlepas dari dinding dalam rahim sebelum melahirkan
  • Masalah kesehatan mental skizofrenia
  • Anemia pada ibu hamil

Perlu dipertimbangkan sebelum perencanaan keluarga, jarak kehamilan terlalu dekat membuat ibu belum pulih dari kehamilan dan persalinan sebelumnya.

Misalkan, selang enam bulan biasanya ibu masih menyusui sehingga cadangan nutrisinya sebagian besar tercurahkan untuk ASI. Apabila ibu hamil dalam periode ini, ibu dan janin di dalam kandungan bisa kekurangan nutrisi.

Baca juga: 6 Risiko Kesehatan Hamil di Usia Remaja

Risiko jarak kehamilan terlalu jauh

Jika risiko jarak kehamilan terlalu dekat bisa berbahaya untuk ibu hamil dan bayi yang akan dilahirkan, jarak kehamilan terlalu jauh lebih dari lima tahun juga ada risikonya. Berikut beberapa di antaranya:

  • Preeklamsia pada ibu hamil yang sebelumnya belum pernah mengalami komplikasi kehamilan ini
  • Kapasitas rahim untuk menunjang tumbuh kembang janin di dalam kandungan mulai menurun

Selain risiko yang sudah dijabarkan di atas, pertimbangkan juga faktor usia ibu hamil di atas 35 tahun ketika jarak kehamilan terlalu jauh dari persalinan sebelumnya.

Untuk meminimalkan risiko jarak kehamilan terlalu dekat atau jauh, ibu sehat tanpa masalah kesehatan tertentu sebaiknya mempertimbangkan jarak kehamilan yang baik dan aman antara 18 bulan atau kurang dari lima tahun, asalkan usia ibu masih di bawah 35 tahun.

Bila perlu atau ada kondisi tertentu, ibu jangan sungkan mengonsultasikan ke dokter kandungan yang biasanya menangani.

Cara menjaga jarak kehamilan bisa dengan program KB; baik dengan kondom, pil, KB suntik, implan, atau alat kontrasepsi dalam rahim.

Baca juga: Hamil di Usia 40 Tahun ke Atas, Kenali Peluang dan Risikonya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Health
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Health
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Health
Kemenkes Siapkan Reformasi Pendidikan Dokter, Target 70.000 Dokter Spesialis
Kemenkes Siapkan Reformasi Pendidikan Dokter, Target 70.000 Dokter Spesialis
Health
Vidi Aldiano Jalani Pengobatan Kanker Ginjal di Penang, Ini Penjelasan Medisnya
Vidi Aldiano Jalani Pengobatan Kanker Ginjal di Penang, Ini Penjelasan Medisnya
Health
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Diduga Picu Keracunan di Australia Tak Terdaftar di Indonesia
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Diduga Picu Keracunan di Australia Tak Terdaftar di Indonesia
Health
Diduga Picu Keracunan karena Kandungan Vitamin B6 Berlebih, Produk Blackmores Digugat di Australia
Diduga Picu Keracunan karena Kandungan Vitamin B6 Berlebih, Produk Blackmores Digugat di Australia
Health
Kurangnya Kedekatan Orang Tua Bisa Picu Anak Terjerumus Kriminalitas, Ini Kata Psikolog
Kurangnya Kedekatan Orang Tua Bisa Picu Anak Terjerumus Kriminalitas, Ini Kata Psikolog
Health
Masih Muda Sudah Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter...
Masih Muda Sudah Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter...
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter...
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau