Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kutu Kucing Bahaya untuk Manusia, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 05/08/2022, 10:33 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutu merupakan hewan parasit yang sering hidup di hewan peliharaan, seperti kucing atau anjing.

Kutu sendiri menyukai bulu kucing atau anjing karena merupakan tempat yang baik untuk bersarang.

Ukuran kutu sendiri sangatlah kecil dan tidak memiliki sayap tetapi bisa melompat dari satu tempat ke tempat lainnya.

Kutu juga merupakan hewan yang bisa berkembang biak sangat cepat dan ternyata tidak hanya akan menyerang hewan peliharaan saja, tetapi juga manusia.

Jika Anda merasa gatal di suatu bagian tubuh dan area yang gatal tersebut juga terasa sakit atau pegal, bisa jadi itu tanda Anda terkena gigitan kutu.

Lantas, apakah gigitan kutu ini berbahaya?

Baca juga: Kenali Bahaya dan Gejala Infeksi Gigitan Kutu Kucing pada Manusia

Gigitan kutu bisa berbahaya

Gigitan kutu pada manusia akan terasa sangat gatal. Menurut Cleveland Clinic, kutu mengeluarkan ludah ke dalam aliran darah ketika menggigit dan ludah tersebut merupakan alergen bagi tubuh.

Tubuh kemudian akan mengirimkan histamin ke area yang terkena gigitan untuk mengeluarkan alergen tersebut dari tubuh. Histamin inilah yang kemudian membuat area yang digigit terasa gatal dan membengkak.

Gigitan kutu akan terasa gatal dan membuat Anda tidak nyaman, tetapi selain itu, ada kondisi lain yang mungkin ditimbulkan oleh gigitan kutu, seperti:

  • Penyakit yang bisa ditularkan kutu, seperti wabah dan tifus
  • Reaksi alergi
  • Infeksi cacing pita atau cacing hati
  • Cat scratch disease (CSD) atau infeksi cakaran kucing

Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Kutu Rambut Secara Alami dan dengan bantuan Obat

Kutu tidak bisa hidup pada manusia

Melansir Healthline, kutu pada dasarnya memerlukan inang untuk bisa hidup dan berkembang biak.

Kutu akan menghisap darah dari inang untuk bisa hidup dan pada saat yang bersamaan akan keluar ludah yang menyebabkan gatal sehingga inang akan menggaruk bagian tersebut.

Centers for Disease Control (CDC) menyatakan bahwa kutu biasanya hidup pada tempat yang hangat.

Karena hal inilah, kutu bisa hidup pada kucing atau anjing karena bulu yang dimilikinya cukup hangat.

Karakteristik kutu inilah yang membuatnya tidak bisa hidup pada manusia karena tidak memiliki bulu seperti hewan.

Dengan begitu, kutu tidak bisa bereproduksi dan berkembang biak pada manusia seperti ketika memilih inang pada kucing atau hewan berbulu lainnya.

Meskipun begitu, kutu masih bisa menggigit manusia.

Healthline menambahkan bahwa kutu menyukai beberapa tempat untuk digigit, seperti kaki dan pergelangan kaki.

Kuku biasanya akan menggigit 3 kali berturut-turut. Gigitan pertama tidak akan menimbulkan luka dan luka biasanya akan muncul setelah beberapa hari.

Namun, gigitan kutu akan terlihat parah ketika Anda sudah hidup dengan kutu dalam waktu yang lama atau ketika Anda memiliki kulit yang sensitif.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Health
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Health
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Health
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Health
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
BrandzView
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Health
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Health
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iran Ingatkan Negara Arab Waspada soal Rencana Israel Raya, Kenapa?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau