Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Cara Merawat Ruam Popok pada Bayi

Kompas.com - 10/08/2022, 19:31 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Ruam popok tak jarang membuat para ibu cemas lantaran tak tega melihat kulit bayi kemerahan dan kadang terasa gatal atau perih.

Diaper rash atau ruam popok merupakan iritasi pada kulit bayi. Kondisi ini paling sering menyerang bayi di atas 6 bulan hingga 1 tahun.

Beberapa gejala ruam popok yang paling sering alami si kecil, antara lain:

  • ruam merah di bokong
  • kulit terasa hangat
  • rasa gatal dan perih pada ruam
  • demam
  • melepuh

Baca juga: Bikin Si Kecil Rewel, Bagaimana Mencegah Ruam Popok?

Penyebab ruam popok

Ruam popok merupakan kondisi yang wajar dialami bayi. Ada beberapa penyebab ruam popok yaitu:

1. Terlalu lama menggunakan popok atau diapers

Dilansir dari Healthline, ruam popok terjadi ketika si kecil duduk terlalu lama di popok atau diapers yang kotor.

Kondisi bisa semakin parah apabila bayi tersebut mengalami diare. Sifat asam dari kotoran manusia memungkinkan bakteri dan ragi berkembang biak. Semua elemen ini yang kemudian dapat mengiritasi kulit si kecil.

2. Popok terlalu ketat

Selain kotoran si kecil, popok yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan lecet dan timbul ruam. Bahan-bahan pembuatan popok sendiri juga dapat menyebabkan iritasi karena alergi.

3. Obat antibiotik

Beberapa bayi mengalami ruam popok karena mengonsumsi obat antibiotik. Salah satu antibiotik yang diketahui menyebabkan ruam di tubuh Si Kecil adalah amoxicillin.

Antibiotik dapat membunuh bakteri yang baik maupun yang merugikan untuk tubuh.

Ketika bayi membutuhkan antibiotik maka bakteri yang menghambat pertumbuhan jamur juga ikut terbunuh. Sehingga dapat menyebabkan ruam popok yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur.

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

4. Mulai mengonsumsi makanan padat

Bayi yang memasuki usia 6 bulan mulai mengenal makanan padat selain ASI. Hal ini akan mengubah isi dan volume feses maupun urine si kecil.

Perubahan feses dan urine bisa membuat kulit si kecil teriritasi sehingga terjadi diaper rash.

Perawatan ruam popok

Penelitian yang diterbitkan dalam Scientific World Journal pada tahun 2012 menunjukkan bahwa krim yang terbuat dari turunan tumbuhan, termasuk lidah buaya dan calendula dapat mengatasi ruam popok.

Sebagai informasi, lidah buaya merupakan tumbuhan yang memiliki antimikroba sehingga mampu membunuh bakteri penyebab ruam popok. Sementara, calendula dapat melawan peradangan dan bakteri.

Kemudian, ada obat-obatan topikal yang memiliki manfaat seperti lidah buaya atau calendula dalam mengatasi ruam kulit.

  1. hidrocortison untuk mengurangi pembengkakan
  2. krim antijamur atau antibiotik untuk memerangi infeksi
  3. krim dan salep yang mengandung steroid (digunakan atas rekomendasi dokter)
  4. antibiotik topikal atau oral, jika bayi Anda mengalami infeksi bakteri

Selain mengaplikasikan salep atau krim pada area ruam popok, para orangtua juga dapat meningkatkan kebersihan pada area genital anak.

  1. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah mengganti popok si kecil
  2. Periksa popok bayi Anda sesering mungkin, dan gantilah segera setelah basah atau kotor.
  3. Gunakan air bersih saat membersihkan kelamin dan bokong anak. Bila perlu memakai sabun, usahakan gunakan secukupnya.
  4. Tepuk-tepuk area tersebut dengan lembut hingga bersih dan kering, bukan menggosok.
  5. Jika Anda menggunakan tisu, pilih yang lembut. Hindari tisu mengandung alkohol dan wewangian atau parfum
  6. Pastika area kelamin, bokong, dan paha si kecil dalam keadaan benar-benar bersih dan kering sebelum mengenakan popok baru

Baca juga: Cara Mengatasi Ruam karena Pemakaian Popok Dewasa

Kapan harus ke dokter?

Ruam popok umumnya hilang dengan pengobatan rumahan dalam satu atau dua hari. Namun, jika ruam tidak hilang atau semakin parah pada hari ketiga, Anda harus segera ke dokter.

Pada beberapa kasus, ruam popok juga bisa menyebabkan kondisi mengkhawatirkan sehingga Anda harus segera ke rumah sakit. Gejala-gejala tersebut meliputi:

  1. bayi alami demam dan tampak lesu
  2. ada bejolan kuning berisi cairan (pustula) dan area berkerak dengan warna kuning kecokelatan seperti madu.
  3. ruamh merah yang membengkak dengan sisik putih dan lesi
  4. jerawat merah kecil di luar area popok
  5. kemerahan pada lipatan kulit bayi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Health
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Health
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Health
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Health
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Health
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Health
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Health
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
Health
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Health
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau