Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WHO

KOMPAS.com - Kasus pertama cacar monyet di Indonesia sudah muncul dengan dikonfirmasi Kementerian Kesehatan pada Sabtu (20/8/2022).

Meski begitu, juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammad Syahril menghimbau masyarakat untuk tidak panik, lebih baik waspada dengan mendeteksi cacar monyet.

Cara mendeteksi cacar monyet meliputi: 

1. Kenali gejala

Sangat penting mengenali gejala untuk masyarakat bisa mendeteksi cacar monyet lebih cepat. Mengutip WHO, berikut gejala cacar monyet:

Periode invasi (biasanya berlangsung antara 0–5 hari)

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
  • Nyeri punggung
  • Mialgia (nyeri otot)
  • Astenia hebat (kekurangan energi).

Baca juga: Bagaimana Cara Pasien Cacar Monyet Bisa Sembuh?

Periode erupsi (biasanya dimulai dalam 1-3 hari setelah demam)

  • Munculnya ruam atau lesi

Ruam atau lesi berkembang secara berurutan sebagai berikut:

  • Makula (dasar datar)
  • Papula (keras yang sedikit timbul)
  • Vesikel berisi cairan bening)
  • Pustula (berisi cairan kekuningan)
  • Krusta (mengering dan rontok).

Baca juga: Cacar Monyet Masuk Indonesia, IDI Minta Masyarakat Tidak Panik

2. Periksa ke layanan kesehatan

Jika Anda memiliki kondisi mirip dengan gejala cacar monyet di atas, Anda harus segera memeriksakannya ke pusat layanan kesehatan.

"Cara mendeteksi cacar monyet ini beda dengan Covid-19," kata Dr. Syahril dalam "Temu Media" melalui zoom meeting pada Sabtu (20/8/2022).

Di tempat layanan kesehatan, petugas akan melakukan tes PCR dengan mengusap ruam atau lesi Anda yang dicurigai cacar monyet.

Setelah itu, sampel swab dikirim ke laboratorium untuk diuji dengan reagen.

Sementara ini baru ada 2 laboratorium di Indonesia yang memiliki izin untuk menguji cacar monyet, yaitu laboratorium rujukan nasional Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan dan laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB).

Baca juga: Kemkes Konfirmasi Satu Pasien Cacar Monyet di Indonesia

"Sekarang sudah akan ditambah 10 laboratorium untuk bisa melakukan pemeriksaan PCR sesuai dengan pintu masuk. Ini diharapkan bisa menjadi langkah kewaspadaan kita," ujar Dr. Syahril.

Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan 1.200 reagen yang akan diberikan kepada rumah sakit di beberapa provinsi untuk bisa melakukan pengujian cacar monyet.

Langkah itu sebagai upaya mempercepat pengujian dan penanganan penyakit.

"Untuk itu dimohon untuk masyarakat tetap tenang. Kita sudah siapkan baik di tingkat surveilans, dinkes, puskesmas, mempunyai kesigapan untuk melakukan deteksi cacar monyet, termasuk dalam hal pencegahan, edukasi kepada masyarakat," ungkap jubir Kemkes ini.

Baca juga: 7 Hal yang Harus Dilakukan Jika Merasakan Gejala Cacar Monyet

Dr. Syahril juga mengatakan bahwa pihak Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan telah memberikan petunjuk pengobatan untuk pasien cacar monyet, baik di tingkat puskesmas, rumah sakit, dan rumah sakit rujukan.

Lantas, ia menjelaskan bahwa pada umumnya penyakit cacar monyet tidak mematikan karena bisa sembuh dengan sendirinya.

Pasien cacar monyet bisa sembuh sendiri dalam masa inkubasi penyakit antara 21-28 hari, mana kala tidak ada infeksi tambahan atau super infeksi dan tidak ada komorbit yang memberatkan.

"Kalau pasien cacar monyet tidak ada komorbid, tidak ada kondisi pemberat yang lain, Insyaallah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri," ungkapnya.

Komorbid adalah istilah medis yang merujuk pada penyakit penyerta pasien selain yang utama sedang diderita.

Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet?

Sementara itu, pasien yang dicurigai terinfeksi cacar monyet (suspect) tidak perlu melakukan isolasi ketat seperti Covid-19.

"Ruang isolasinya berbeda, jika Covid-19 dengan tekanan negatif, kalau untuk cacar monyet tidak memerlukan ruang isolasi yang bertekanan negatif," terangnya.

Sembari mengedukasi diri tentang cara mengenali gejala dan cara mendeteksi penyakit cacar monyet, kita harus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menerapkan protokol kesehatan sebagai normal baru.

"Itu penting ditingkatkan bukan hanya untuk mencegah Covid-19, tapi semua penyakit menular," imbuhnya.

Baca juga: 10 Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet yang Perlu Diterapkan

 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Resmi, Tarif Listrik 11-17 Agustus 2025 untuk Semua Pelanggan PLN
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Anugerahkan Jenderal Kehormatan Bintang Empat kepada 5 Tokoh
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK: Kerugian Negara akibat Korupsi Kuota Haji 2024 Lebih Rp 1 Triliun
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Sosok Konglomerat Muda Pemilik Air Mineral Pristine
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Rekening Ketua MUI Diblokir PPATK, Berisi Uang Yayasan Rp 300 Juta
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

18 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan di Masa Depan, Siswa Kelas 12 Cek
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Rhoma Irama Kejutkan Penonton, Nyanyikan “Butter” BTS dengan Aransemen Dangdut di Konser Ayu Ting Ting
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Cerita Alim Anggono, Usia 26 Tahun Jadi Rektor Termuda se-Indonesia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Warga Geruduk Aktivitas Keagamaan Tanpa Izin di Perumahan Bekasi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kopda Bazarsah Divonis Mati, Hakim: Tak Ada Hal Meringankan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jadwal KRL Jogja-Solo PP 12-15 Agustus 2025 Lengkap di 13 Stasiun
api-2 . LATEST

Terkini Lainnya
Teknologi Robotik dan Protokol ERAS Tingkatkan Keberhasilan Operasi Lutut
Teknologi Robotik dan Protokol ERAS Tingkatkan Keberhasilan Operasi Lutut
Health
Kasus Suspek Chikungunya 2025 Meningkat, Jawa Barat Catat Angka Tertinggi
Kasus Suspek Chikungunya 2025 Meningkat, Jawa Barat Catat Angka Tertinggi
Health
Standar AS untuk Dokter Spesialis Indonesia, Menkes Targetkan Lulus Lebih Cepat
Standar AS untuk Dokter Spesialis Indonesia, Menkes Targetkan Lulus Lebih Cepat
Health
DBD Ancam Anak dan Lansia, Perempuan Diminta Jadi Garda Depan Pencegahan
DBD Ancam Anak dan Lansia, Perempuan Diminta Jadi Garda Depan Pencegahan
Health
Dosen IPB Ungkap Penyebab Ubi Bikin Kentut dan Siapa yang Harus Batasi Konsumsinya
Dosen IPB Ungkap Penyebab Ubi Bikin Kentut dan Siapa yang Harus Batasi Konsumsinya
Health
Viral di TikTok, Perdebatan Soal Tidur Siang Picu Diskusi Soal Kesehatan Mental
Viral di TikTok, Perdebatan Soal Tidur Siang Picu Diskusi Soal Kesehatan Mental
Health
Pakar Minta MBG di Jakarta Dievaluasi, Tekankan Mutu Gizi dan Keamanan Pangan
Pakar Minta MBG di Jakarta Dievaluasi, Tekankan Mutu Gizi dan Keamanan Pangan
Health
Pria 60 Tahun Masuk RS setelah Ganti Garam dengan Natrium Bromida karena Saran ChatGPT
Pria 60 Tahun Masuk RS setelah Ganti Garam dengan Natrium Bromida karena Saran ChatGPT
Health
Minum Teh Setelah Makan Bisa Ganggu Penyerapan Zat Besi, Begini Penjelasan Ahli
Minum Teh Setelah Makan Bisa Ganggu Penyerapan Zat Besi, Begini Penjelasan Ahli
Health
Terlalu Banyak Minum Matcha Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi, Ini Kata Ahli
Terlalu Banyak Minum Matcha Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi, Ini Kata Ahli
Health
BPOM Cabut Izin Edar 21 Produk Kosmetik Ilegal, Ini Daftarnya
BPOM Cabut Izin Edar 21 Produk Kosmetik Ilegal, Ini Daftarnya
Health
21 Produk Kosmetik Ditarik dari Pasaran, BPOM Temukan Pelanggaran Komposisi
21 Produk Kosmetik Ditarik dari Pasaran, BPOM Temukan Pelanggaran Komposisi
Health
Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Health
WHO dan UNICEF Dorong Cuti Melahirkan Berbayar untuk Dukung Ibu Menyusui
WHO dan UNICEF Dorong Cuti Melahirkan Berbayar untuk Dukung Ibu Menyusui
Health
Smiling Depression: Depresi Tersembunyi yang Berbahaya Jika Tak Segera Ditangani
Smiling Depression: Depresi Tersembunyi yang Berbahaya Jika Tak Segera Ditangani
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau