Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Makan untuk Penderita Pradiabetes Agar Gula Darah Terkontrol

Kompas.com - 19/10/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Saat Anda didiagnosa prediabetes, Anda berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.

Pradiabetes ditandai dengan gula darah puasa yang lebih tinggi dari normal atau gula darah yang lebih tinggi dari normal setelah makan.

Kondisi ini paling sering terjadi karena resistensi insulin, suatu keadaan di mana tubuh tidak menggunakan hormon insulin dengan benar.

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

Orang dengan pradiabetes berada pada memiliki risiko tinggi mengalami diabetes tipe 2 dan mungkin juga berisiko terkena penyakit kardiovaskular.

Diagnosis pradiabetes tidak berarti Anda pasti akan mengembangkan diabetes tipe 2.

Kuncinya adalah intervensi dini menjaga keseimbangan kadar gula darah, salah satunya dengan cara menjaga pola makan.

Baca juga: 4 Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Orangtua Perlu Waspada

Pola makan untuk cegah diabetes

Pola makan sangat mempengaruhi risiko penderita pradiabetes terkena diabetes tipe 2.

Pada penderita pradiabetes, gula dari makanan mulai menumpuk di aliran darah karena insulin tidak dapat dengan mudah memindahkan gula ke dalam sel Anda.

Jumlah dan jenis karbohidrat yang Anda konsumsi saat makan memengaruhi gula darah Anda.

Baca juga: Guru Tampar Murid Lalu Didenda Rp 25 Juta, Wagub Jateng: Anak yang Jadi Korban kalau Dibesar-besarkan

Oleh karena itu, penderita pradiabetes harus sebisa mungkin menjaga pola makan mereka. Berikut tips makan untuk penderita pradiabetes:

1. Konsumsi banyak serat

Serat menawarkan beberapa manfaat, salah satunya membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Serat juga membuat Anda cenderung tidak makan berlebihan sehingga kadar gula darah lebih terkontrol.

Contoh makanan berserat tinggi antara lain:

Baca juga: Mahfud Sebut Vonis Hakim untuk Tom Lembong Salah karena Tak Ada Mens Rea

  • kacang-kacangan dan polong-polongan
  • buah-buahan dan sayuran yang memiliki kulit yang dapat dimakan
  • biji-bijian seperti quinoa dan barley
  • roti gandum utuh
  • sereal gandum utuh
  • pasta gandum utuh.

2. Perhatikan asupan karbohidrat

Indeks glikemik (GI) adalah ukuran yang dapat Anda gunakan untuk menentukan bagaimana makanan tertentu dapat mempengaruhi gula darah Anda.

Secara umum, makanan yang memiliki GI tinggi akan meningkatkan gula darah Anda lebih cepat.

Makanan dengan GI lebih rendah memiliki efek yang lebih kecil pada gula darah Anda.

Namun, setiap manusia memproses makanan secara berbeda. Selain itu, memasak makanan atau memakannya bersama protein atau lemak dapat mengubah kadar GI.

Anda juga perlu memperhatikan ukuran porsi makan. Makan banyak makanan yang mengandung karbohidrat dapat menyebabkan kadar gula darah Anda meningkat. Jadi, berhati-hatilah dengan asupan karbohidrat yang Anda konsumsi.

Baca juga: 3 Jenis Olahraga untuk Membakar Lemak Perut

3. Pertimbangkan waktu makan Anda

Kapan Anda makan hampir sama pentingnya dengan apa yang Anda makan.

Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak melewatkan waktu makan karena akan membuat Anda merasa sangat lapar dan cenderung makan berlebihan.

Makan larut malam juga dikaitkan dengan peningkatan kadar gula pada orang dengan pradiabetes.

Sebaiknya, Anda tidak makan dalam tiga jam sebelum tidur. Jika Anda memang membutuhkan camilan, usahakan agar mengonsumsi camilan sehat dan dalam porsi kecil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
#jernihberkomentar

Terkini Lainnya
Kemenkes Siapkan Reformasi Pendidikan Dokter, Target 70.000 Dokter Spesialis
Kemenkes Siapkan Reformasi Pendidikan Dokter, Target 70.000 Dokter Spesialis
Health
Vidi Aldiano Jalani Pengobatan Kanker Ginjal di Penang, Ini Penjelasan Medisnya
Vidi Aldiano Jalani Pengobatan Kanker Ginjal di Penang, Ini Penjelasan Medisnya
Health
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Diduga Picu Keracunan di Australia Tak Terdaftar di Indonesia
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Diduga Picu Keracunan di Australia Tak Terdaftar di Indonesia
Health
Diduga Picu Keracunan karena Kandungan Vitamin B6 Berlebih, Produk Blackmores Digugat di Australia
Diduga Picu Keracunan karena Kandungan Vitamin B6 Berlebih, Produk Blackmores Digugat di Australia
Health
Kurangnya Kedekatan Orang Tua Bisa Picu Anak Terjerumus Kriminalitas, Ini Kata Psikolog
Kurangnya Kedekatan Orang Tua Bisa Picu Anak Terjerumus Kriminalitas, Ini Kata Psikolog
Health
Masih Muda Sudah Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter...
Masih Muda Sudah Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter...
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter...
Health
Gaya Hidup Serba Cepat dan Stres, Kombinasi Mematikan bagi Jantung
Gaya Hidup Serba Cepat dan Stres, Kombinasi Mematikan bagi Jantung
Health
Fenomena Impostor Syndrome di Kalangan Pekerja Muda, Apa Dampaknya bagi Kesehatan Mental?
Fenomena Impostor Syndrome di Kalangan Pekerja Muda, Apa Dampaknya bagi Kesehatan Mental?
Health
Gejala Rabies Tak Selalu Demam, Ini Fakta Medisnya...
Gejala Rabies Tak Selalu Demam, Ini Fakta Medisnya...
Health
15 Persen ASN DKI Terindikasi Masalah Mental, Dinkes Dorong Pemeriksaan Lanjutan
15 Persen ASN DKI Terindikasi Masalah Mental, Dinkes Dorong Pemeriksaan Lanjutan
Health
Vaksin RSV Disarankan untuk Lansia yang Akan Umroh, Cegah Risiko Pneumonia dan Bronkiolitis
Vaksin RSV Disarankan untuk Lansia yang Akan Umroh, Cegah Risiko Pneumonia dan Bronkiolitis
Health
Kasus Rabies di Sikka, Nenek 81 Tahun Meninggal Dunia: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Kasus Rabies di Sikka, Nenek 81 Tahun Meninggal Dunia: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Health
Cek Kolesterol dan Gula Darah sejak Muda, Ini Saran Dokter...
Cek Kolesterol dan Gula Darah sejak Muda, Ini Saran Dokter...
Health
Dokter: Banyak Pasien Muda Serangan Jantung, Tapi Tidak Sadar Faktor Risikonya
Dokter: Banyak Pasien Muda Serangan Jantung, Tapi Tidak Sadar Faktor Risikonya
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau