Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Meski bisa menjadi pemicu penyakit kardiovaskular, kolesterol juga dibutuhkan tubuh agar berfungsi optimal.

Faktanya, hati memproduksi dan menggunakan kolesterol untuk sintesis asam empedu, vitamin D, dan hormon, yang semuanya membantu pencernaan makanan.

Kolesterol juga menjadi bagian penting dari setiap membran sel dalam tubuh. Jika jumlah kolesterol berlebihan, hal inilah yang akan memicu penyakit kardiovaskular. Kadar kolesterol tinggi dikenal dengan istilah hiperlimida.

Sebelum menyimak apa saja penyebab kolesterol tinggi, pahami dulu apa itu kolesterol tinggi. 

Baca juga: 5 Olahraga untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Kenali apa itu kolesterol tinggi

Hiperlipidemia, atau kolesterol tinggi adalah kondisi ketika darah mengandung lemak (lipid) yang berlebihan.

Akan tetapi, kolesterol juga sangat penting untuk proses fisiologis penting dalam tubuh Anda.

Kolesterol dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni lipoprotein densitas tinggi (HDL), juga dikenal sebagai "kolesterol baik", dan lipoprotein densitas rendah (LDL), yang biasa disebut sebagai "kolesterol jahat".

Orang dewasa dengan kadar kolesterol darah total 240 mg/dL atau lebih dianggap memiliki kadar kolesterol tinggi.

Jika tubuh Anda memiliki “kolesterol jahat” atau kolesterol LDL yang berlebihan, dinding pembuluh darah Anda bisa tersumbat.

Kondisi ini dikenal dengan istilah aterosklerosis. Ateroskeloris bisa membentuk timbunan lemak yang dikenal sebagai "plak."

Penumpukan ini dapat membatasi dan akhirnya mencegah aliran darah ke dan dari jantung dan organ lain dengan mempersempit pembuluh darah.

Ketika aliran darah ke jantung menjadi terbatas, angina (nyeri dada) dan serangan jantung atau stroke dapat terjadi.

Sementara itu, kolesterol "baik" berfungsi mengangkut kolesterol dari bagian tubuh lain kembali ke hati Anda. Setelah itu, hati mengeluarkannya dari tubuh.

Oleh karena itu, kadar kolesterol HDL dapat menjadi biomarker untuk pencegahan penyakit jantung.

Apa penyebab kolesterol tinggi?

Kolesterol tinggi memang lebih sering terjadi saat usia tua karena metabolisme yang melambat seiring bertambahnya usia.

Namun, bukan berarti mereka yang masih berusia muda tidak bisa mengalami kolesterol tinggi.

Baca juga: Baik untuk Tubuh, Ini 4 Makanan untuk Meningkatkan Kolesterol HDL

Memiliki berat badan lebih juga dapat meningkatkan risiko karena mengurangi kemampuan tubuh untuk menghilangkan kolesterol LDL.

Kadar kolesterol bahkan dapat mempengaruhi orang muda yang sehat, terutama jika mereka berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit jantung atau kolesterol tinggi.

Selain itu, susunan genetik seseorang mungkin membuat tubuh mereka lebih sulit untuk menghilangkan kolesterol LDL.

Akibatnya, orang mungkin memiliki kadar kolesterol lebih tinggi meskipun mereka aktif secara fisik dan sehat.

Setiap orang harus rutin memeriksakan kolesterolnya, tanpa memandang usia atau status kesehatan. American Heart Association menyarankan agar anak-anak berusia antara 9 dan 11 tahun memeriksakan kolesterol mereka.

Untuk orang yang berusia di atas 20 tahun, ada baiknya memeriksakan kadar kolesterol setidaknya setiap empat hingga enam tahun sekali.

Namun, jika seseorang sedang minum obat atau memiliki faktor risiko lain, mereka mungkin memerlukan pemeriksaan tambahan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
DBD Ancam Anak dan Lansia, Perempuan Diminta Jadi Garda Depan Pencegahan
DBD Ancam Anak dan Lansia, Perempuan Diminta Jadi Garda Depan Pencegahan
Health
Dosen IPB Ungkap Penyebab Ubi Bikin Kentut dan Siapa yang Harus Batasi Konsumsinya
Dosen IPB Ungkap Penyebab Ubi Bikin Kentut dan Siapa yang Harus Batasi Konsumsinya
Health
Viral di TikTok, Perdebatan Soal Tidur Siang Picu Diskusi Soal Kesehatan Mental
Viral di TikTok, Perdebatan Soal Tidur Siang Picu Diskusi Soal Kesehatan Mental
Health
Pakar Minta MBG di Jakarta Dievaluasi, Tekankan Mutu Gizi dan Keamanan Pangan
Pakar Minta MBG di Jakarta Dievaluasi, Tekankan Mutu Gizi dan Keamanan Pangan
Health
Pria 60 Tahun Masuk RS setelah Ganti Garam dengan Natrium Bromida karena Saran ChatGPT
Pria 60 Tahun Masuk RS setelah Ganti Garam dengan Natrium Bromida karena Saran ChatGPT
Health
Minum Teh Setelah Makan Bisa Ganggu Penyerapan Zat Besi, Begini Penjelasan Ahli
Minum Teh Setelah Makan Bisa Ganggu Penyerapan Zat Besi, Begini Penjelasan Ahli
Health
Terlalu Banyak Minum Matcha Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi, Ini Kata Ahli
Terlalu Banyak Minum Matcha Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi, Ini Kata Ahli
Health
BPOM Cabut Izin Edar 21 Produk Kosmetik Ilegal, Ini Daftarnya
BPOM Cabut Izin Edar 21 Produk Kosmetik Ilegal, Ini Daftarnya
Health
21 Produk Kosmetik Ditarik dari Pasaran, BPOM Temukan Pelanggaran Komposisi
21 Produk Kosmetik Ditarik dari Pasaran, BPOM Temukan Pelanggaran Komposisi
Health
Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Health
WHO dan UNICEF Dorong Cuti Melahirkan Berbayar untuk Dukung Ibu Menyusui
WHO dan UNICEF Dorong Cuti Melahirkan Berbayar untuk Dukung Ibu Menyusui
Health
Smiling Depression: Depresi Tersembunyi yang Berbahaya Jika Tak Segera Ditangani
Smiling Depression: Depresi Tersembunyi yang Berbahaya Jika Tak Segera Ditangani
Health
IDAI: Pemeriksaan Gratis Penting untuk Deteksi Dini Masalah Kesehatan Anak
IDAI: Pemeriksaan Gratis Penting untuk Deteksi Dini Masalah Kesehatan Anak
Health
Ikan Laut vs Ikan Tawar: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?
Ikan Laut vs Ikan Tawar: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?
Health
Kenali Perbedaan IBS dan IBD, Gangguan Pencernaan yang Serupa tapi Tak Sama
Kenali Perbedaan IBS dan IBD, Gangguan Pencernaan yang Serupa tapi Tak Sama
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau