Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Makan Enak Saat Perayaan Natal dan Tahun Baru, Waspada Diabetes

Kompas.com - 23/12/2022, 17:13 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Pesta perayaan Natal ataupun pergatian tahun biasanya menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat. Utamanya, karena pada momen seperti itu, mereka dapat menikmati aneka makanan dan minuman yang belum tentu bisa ditemukan pada hari-hari biasanya.

Mulai dari kue kering, cake dengan rasa manis menggigit, minuman soda, sampai makanan olahan yang dipanggang atau bakar, ada di depan mata. Tak heran, usai perayaan justru masalah kesehatan menghampiri. Salah satunya, kadar gula darah yang tinggi.

Sebagian orang merasa, kondisi tersebut wajar jika dilakukan sesekali. Akan tetapi, kondisi yang sama dapat menjadi bahaya apabila dialami penderita diabetes.

Baca juga: Dudung Minta 20 Prajurit Tersangka Kematian Prada Lucky Jangan Cuma Dipecat TNI

Perlu diketahui, penderita diabetes wajib untuk menjaga asupan makananya. Bahkan, tak sedikit yang harus membawa obat untuk dikonsumsi secara rutin.

Untuk mengantisipasi hal itu, imbangi dengan beberapa hal di bawah ini. Ingat, lebih baik waspada sebelum menderita.

1. Minum air putih

Meski ada beragam jenis minuman tersaji saat perayaan Natal ataupun Tahun Baru, ada baiknya penderita diabetes tetap memilih air putih.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Paling Bikin Bahagia, Gaji Besar dan Sulit Kena PHK

Selain menjaga tubuh agar tetap terhidrasi, air putih dipercaya mampu menjaga kesehatan dan kecantikan. 

Bagi penderita diabetes, air putih merupakan minuman terbaik yangs ebaiknya dijadikan pilihan. Bahkan, studi yang dipublikasi Diabetes Care pada 2022 menyebut, minuman alami ini dapat menurunkan kadar gula tinggi hingga 30 persen.

2. Olahraga ringan

Momen Nataru identik dengan liburan. Di momen tersebut, banyak orang ingin menikmati waktu dengan bersantai-santai.

Baca juga: Suara-suara Pekerja yang Tetap Masuk di Cuti Bersama 18 Agustus 2025

Tak jarang, gaya hidup sehat, seperti kebiasaan berolahraga justru ikut berantakan karenanya.
Perlu dipahami, olahraga merupakan salah satu cara pendekatan untuk menangani diabetes.

Olahraga tak hanya membantu menurunkan kadar gula darah, tapi juga berat badan, menurunkan kolesterol jahat sekaligus menaikkan kolesterol baik, menurunkan tekanan darah, dan mencegah serangan jantung dan stroke.

Tak perlu menjalani olahraga yang berat. Sebab,olahraga ringan pun kalau dilakukan secara rutin sudah cukup untuk menjaga kesehatan.

Baca juga: Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok, Ioniq 5 Paling Parah

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan total durasi aktivitas fisik untuk orang sehat berusia 18-64 tahun dan penyandang diabetes adalah 150 menit per minggu.

Adapun jenis olahraga yang cocok untuk penderita diabetes adalah aerobik, yoga, dan pilates. Meski demikian, Anda harus mengonsultasikan pada dokter terlebih dahulu ya.

3. Mengatur pola makan

Kadar gula darah yang tinggi bisa terjadi akibat pola makan tidak sehat. Biasanya, hal ini ditandai dengan penumpukan lemak dan kondisi berat badan yang berlebih.

Baca juga: Cuma Megawati Presiden yang Absen di HUT ke-80 RI, Luhut Bilang Begini

Nah, cara untuk menurunkan kadar gula darah yang paling ideal adalah dengan mengatur asupan makanan.

Buku Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 yang diterbitan PT Perkeni pada 2019 menyebut bahwa pola makan penderita diabetes hampir sama dengan pola makan pada umumnya.

Hanya saja, penderita diabetes harus benar-benar mengetahui jenis, jumlah, dan jadwal makanannya. Ini juga berlaku pada penderita diabetes yang mengonsumsi obat untuk meningkatkan sekresi insulin.

Baca juga: Usai Pertemuan Trump-Putin, Pemimpin Eropa "Geruduk" Washington Bareng Zelensky

Misalnya, konsumsi karbohidrat berserat tinggi lebih dari 130 gram per hari, konsumsi serat 14 gram per 1.000 kalori, membatasi jumlah natrium pada asupan, hindari bahan makanan berlemak tinggi,dan perhatikan asupan protein

Adapun sumber protein yang disarankan untuk penderita diabetes adalah daging tanpa lemak, udang, cumi, kacang-kacangan, produk susu tanpa lemak, tahu, dan tempe

4. Bawa obat

Untuk mengantisipasi kadar gula tinggi, ada baiknya Anda berjaga-jaga dengan membawa obat. Adapun salah satu obat yang bisa dibawa adalah Dialance dari PT Biotek Farmasi Indonesia.

Baca juga: Bendera Terbalik Saat Upacara HUT ke-80 RI di Balai Kota Surabaya, Eri Cahyadi Beri Semangat

Sebagai informasi, Dialance tak hanya mampu menurunkan gula darah, tetapi juga dapat digunakan bagi Anda yang ingin mencegah diabetes.

Selain ampuh bagi penderita diabetes, kandungan pada Dialance juga mampu menekan risiko kanker. Perlu diketahui, diabetes berkaitan dengan kanker. Oleh sebab itu, penderita diabetes harus mewaspadai hal tersebut.

Itulah 4 empat tips bagi Anda yang ingin menikmati momen Nataru, termasuk masa-masa liburan tanpa khawatir kadar gula dapat meningkat drastis.

Lakukan langkah-langkah tersebut secara konsisten untuk menjaga kesehatan dalam tubuh. Semoga bermanfaat.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Health
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Health
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
Health
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Health
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau