Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Tidak Makan Seharian?

Kompas.com - 07/03/2023, 16:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Manusia umumnya kehilangan tenaga atau merasa lemas dan sulit berkonsentrasi jika tidak makan seharian.

Namun, sekelompok orang mungkin memilih pantang makan selama 24 jam demi berusaha mengatasi kelebihan berat badan.

Baca juga: 5 Fakta tentang Pola Makan untuk Cegah Asam Urat Kambuh

Untuk mengetahui apa yang terjadi jika tidak makan seharian, simak penjelasan berikut.

Apa yang terjadi jika tidak makan seharian?

Seseorang mungkin tidak mendapat asupan makanan selama seharian karena faktor ekonomi atau menjadi korban bencana alam.

Selain itu, tidak makan 24 jam mungkin dilakukan seseorang sebagai wujud dari puasa intermiten demi menurunkan berat badan.

Baca juga: Sosok DJ Patricia Schuldtz, Calon Menantu Keluarga Cendana yang Ternyata Cucu Pemilik Warung Bakmi Legendaris

Dilansir dari Healthline pada Selasa (7/3/2023), seseorang hanya boleh mengonsumsi minuman bebas kalori selama menjalani puasa intermiten.

Akibat tidak makan seharian dapat dirasakan tubuh mulai dari 8 jam pertama. Dalam delapan jam pertama, tubuh manusia akan mencerna asupan makanan terakhir.

Tubuh Anda akan menggunakan glukosa yang disimpan sebagai energi dan menjaga fungsinya tetap optimal.

Baca juga: 3 Penyebab Tekanan Darah Tinggi Setelah Makan

Kemudian, setelah 16 jam, tubuh akan mulai menggunakan lemak cadangan yang tersimpan atau trigliserida sebagai sumber energi.

Cadangan energi tersebut akan terus digunakan hingga 24 jam. Jika setelah satu hari Anda belum mendapat asupan makanan apa pun, tubuh akan mengubah protein yang disimpan menjadi energi.

Hal yang terjadi jika tidak makan seharian yaitu tubuh akan memanfaatkan seluruh sumber energi, dari glukosa hingga trigliserida.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur

Efek samping tidak makan seharian

Kebiasaan melewatkan makan hingga 24 jam atau terlalu sering melakukan puasa intermiten bisa memicu efek samping berbahaya, seperti aritmia jantung dan hipoglikemia.

  • Aritmia jantung

Dilansir dari Yankes Kemkes, aritmia adalah gangguan irama jantung yang berupa detak jantung yang tidak normal, bisa saja iramanya tidak beraturan, terlalu cepat, atau lambat.

Gangguan irama jantung ini umumnya ditandai dengan gejala berikut:

  1. Dada berdebar-debar
  2. Sesak napas atau sulit bernapas
  3. Nyeri dada
  4. Banyak berkeringat
  5. Kehilangan kesadaran.

Baca juga: Panduan Makan untuk Mencegah Stunting pada Anak

  • Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal.

Orang yang tidak makan 24 jam mengalami hipoglikemia karena seluruh glukosanya digunakan sebagai sumber energi dan tidak mendapat asupan pengganti,

Seseorang yang mengalami hipoglikemia berisiko kekurangan energi untuk beraktivitas. Jika dibiarkan, hipoglikemia akibat 24 jam tidak makan menyebabkan komplikasi seperti:

  1. Koma
  2. Kerusakan sistem saraf, otak, dan organ tubuh
  3. Kematian.

Melihat bahaya di atas, kita sebaiknya selalu mematuhi jadwal makan dan memilih menu makanan tinggi nutrisi untuk mengoptimalkan kerja organ tubuh.

Seseorang yang sangat ingin melakukan puasa intermiten yang berarti tidak makan seharian demi menurunkan berat badan perlu berkonsultasi dahulu dengan ahli gizi atau dokter.

Baca juga: 6 Cara Menambah Nafsu Makan Anak secara Alami

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
. whenever we had leftover mashed potatoes, he would make these pancakes. over the years, i tweaked my mother's recipe and found a little cheese made it more flavorful, this is my version of mother's potato pancakes. for more detailed information, please visit our website [url]

Terkini Lainnya
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Health
196 Anak Keracunan, Pemprov Jateng Hentikan Sementara MBG di Sragen
196 Anak Keracunan, Pemprov Jateng Hentikan Sementara MBG di Sragen
Health
Kemenkes Kirim Tim dan Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu
Kemenkes Kirim Tim dan Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu
Health
Dokter: Masker Wajib bagi Tenaga Kesehatan saat Tangani Pasien TBC
Dokter: Masker Wajib bagi Tenaga Kesehatan saat Tangani Pasien TBC
Health
Kekerasan di RSUD Sekayu: Menjaga Dokter, Menjaga Sistem Kesehatan
Kekerasan di RSUD Sekayu: Menjaga Dokter, Menjaga Sistem Kesehatan
Health
BRIN Pastikan Vaksin mRNA Aman, Tidak Sebabkan Kanker
BRIN Pastikan Vaksin mRNA Aman, Tidak Sebabkan Kanker
Health
Siloam Hospitals Surabaya Terapkan Teknologi Robotik untuk Operasi Lutut Presisi
Siloam Hospitals Surabaya Terapkan Teknologi Robotik untuk Operasi Lutut Presisi
Health
PAPDI Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu, Serukan Perlindungan Tenaga Kesehatan
PAPDI Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu, Serukan Perlindungan Tenaga Kesehatan
Health
Target 20 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Dikejar, Anggaran Sudah Rp 8,2 Triliun
Target 20 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Dikejar, Anggaran Sudah Rp 8,2 Triliun
Health
Makan Dipapah, Menu Tunggal, dan Larangan Telur: Praktik MPASI Tradisional yang Masih Bertahan
Makan Dipapah, Menu Tunggal, dan Larangan Telur: Praktik MPASI Tradisional yang Masih Bertahan
Health
Keluarga Pasien Paksa Dokter RSUD Sekayu Buka Masker, IDI Kawal Proses Hukum
Keluarga Pasien Paksa Dokter RSUD Sekayu Buka Masker, IDI Kawal Proses Hukum
Health
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Health
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Health
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Health
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau