Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Jamin Tidak Ada Obat Mengandung Pholcodine Terdaftar di Indonesia

Kompas.com - 28/03/2023, 13:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber ABC, BPOM

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menjamin tidak ada obat mengandung pholcodine yang resmi terdaftar di Indonesia.

Untuk diketahui, pholcodine adalah obat golongan opioid atau narkotika, yang dapat digunakan untuk mengobati batuk kering pada anak dan dewasa.

Obat ini juga digunakan untuk mengobati gejala flu dalam kombinasi dengan obat-obat lainnya.

“Berdasarkan penelusuran database BPOM, tidak ada produk obat mengandung pholcodine yang terdaftar di Indonesia,” jelas siaran pers dikutip dari laman resmi BPOM, Senin (27/3/2023).

Baca juga: BPOM dan IDAI Nyatakan Obat Sirop Sudah Aman

Penarikan obat mengandung pholcodine

Otoritas Pengawasan Regulatori Obat Australia atau Therapeutic Goods Administration (TGA) menarik 44 sirup obat batuk dan pelega tenggorokan yang mengandung pholcodine, pada akhir Februari 2023.

Daftar obat batuk dan dan pelega tenggorokan yang ditarik TGA tersebut bisa dibaca lewat tautan di bawah ini.

Baca juga: Australia Tarik Peredaran Sirop Obat Batuk yang Mengandung Pholcodine

Di Australia, obat bebas yang mengandung zat ini sebenarnya sudah tidak diberikan izin edar lagi. Ada kemungkinan obat tersebut dipasok secara tidak sah.

Tak hanya di Australia, obat yang mengandung pholcodine juga sudah tidak dipasarkan lagi di beberapa negara di Eropa seperti Swedia dan Norwegia.

Kenapa obat mengandung pholcodine ditarik?

Penarikan obat mengandung pholcodine di banyak negara dilakukan karena terdapat laporan penggunaan pholcodine dapat berinteraksi dengan obat anestesi atau bius saat operasi.

Reaksi atau efek samping pholcodine yang digunakan bersama obat pelemas otot dapat menyebabkan alergi parah yang mengancam jiwa.

Baca juga: BPOM Ingatkan 3 Bahaya Skincare Share in Jar

Pengawasan obat mengandung pholcodine oleh BPOM

Untuk mencegah penggunaan obat mengandung pholcodine secara bebas di kalangan masyarakat, BPOM tengah melakukan penelusuran terkait kemungkinan obat ini beredar secara daring.

“BPOM juga akan melakukan upaya penindakan secara tegas terhadap setiap pelanggaran yang ditemukan,” tegas BPOM.

Selain mengawasi obat yang cara kerjanya mengurangi sinyal saraf ini, BPOM juga mengawasi dengan ketat penggunaan obat mengandung kodein yang punya cara kerja sejenis.

“Peredaran kodein telah diawasi ketat oleh pemerintah, termasuk BPOM. Penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter,” jelas BPOM.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Gaya Hidup Serba Cepat dan Stres, Kombinasi Mematikan bagi Jantung
Gaya Hidup Serba Cepat dan Stres, Kombinasi Mematikan bagi Jantung
Health
Fenomena Impostor Syndrome di Kalangan Pekerja Muda, Apa Dampaknya bagi Kesehatan Mental?
Fenomena Impostor Syndrome di Kalangan Pekerja Muda, Apa Dampaknya bagi Kesehatan Mental?
Health
Gejala Rabies Tak Selalu Demam, Ini Fakta Medisnya...
Gejala Rabies Tak Selalu Demam, Ini Fakta Medisnya...
Health
15 Persen ASN DKI Terindikasi Masalah Mental, Dinkes Dorong Pemeriksaan Lanjutan
15 Persen ASN DKI Terindikasi Masalah Mental, Dinkes Dorong Pemeriksaan Lanjutan
Health
Vaksin RSV Disarankan untuk Lansia yang Akan Umroh, Cegah Risiko Pneumonia dan Bronkiolitis
Vaksin RSV Disarankan untuk Lansia yang Akan Umroh, Cegah Risiko Pneumonia dan Bronkiolitis
Health
Kasus Rabies di Sikka, Nenek 81 Tahun Meninggal Dunia: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Kasus Rabies di Sikka, Nenek 81 Tahun Meninggal Dunia: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Health
Cek Kolesterol dan Gula Darah sejak Muda, Ini Saran Dokter...
Cek Kolesterol dan Gula Darah sejak Muda, Ini Saran Dokter...
Health
Dokter: Banyak Pasien Muda Serangan Jantung, Tapi Tidak Sadar Faktor Risikonya
Dokter: Banyak Pasien Muda Serangan Jantung, Tapi Tidak Sadar Faktor Risikonya
Health
15 Persen ASN Jakarta Alami Gangguan Kejiwaan, Ini Penjelasan dan Dampaknya pada Kesehatan
15 Persen ASN Jakarta Alami Gangguan Kejiwaan, Ini Penjelasan dan Dampaknya pada Kesehatan
Health
62 Persen ASN Jakarta Obesitas, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
62 Persen ASN Jakarta Obesitas, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
Health
Pasien Pertama Jalani Operasi Bedah Robotik di RI: Nyeri Minim, Pulih Lebih Cepat
Pasien Pertama Jalani Operasi Bedah Robotik di RI: Nyeri Minim, Pulih Lebih Cepat
Health
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Health
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Health
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Health
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasil Akhir Timnas U23 Indonesia Vs Malaysia 0-0: Garuda Muda Pemuncak Klasemen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau