Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Makan Terlalu Banyak juga Membahayakan Jantung

Kompas.com - 19/07/2023, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Makan dalam porsi besar ternyata tidak hanya berpengaruh pada kenaikan berat badan, lho. Saat kita makan terlalu banyak, jantung kita juga bisa menanggung efek sampingnya.

Ketika lapar mendera, kita memang gampang tergoda untuk mengambil makanan dalam porsi besar. Terkadang, kita tetap saja memaksakan diri untuk makan meski perut sudah terisi.

Baca juga: 3 Cara Atasi Emotional Eating, Makan Berlebihan saat Stres

Bahaya makan terlalu banyak untuk kesehatan jantung

Ahli jantung atau kardiologis bernama Aashish Aggarwal mengatakan, makan dalam porsi besar bisa memberi tekanan pada jantung, yang berujung pada serangan jantung.

Risiko tersebut akan semakin tinggi jika Anda mengalami obesitas, hipertensi, atau penyakit kolesterol tinggi.

Pasalnya, mencerna makanan membutuhkan energi yang meningkatkan tekanan darah karena meningkatnya kebutuhan oksigen.

Baca juga: 4 SMA yang Lulusannya Banyak Lolos ke Akpol-Akmil dan Dapat Adhi Makayasa

Hal ini membuat jantung memompa lebih banyak darah dan menciptakan tekanan ekstra pada organ.

Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan penumpukan plak kolesterol di dinding arteri, menyebabkan pembentukan gumpalan yang dapat menyumbat pembuluh darah.

Kondisi ini juga memicu serangan jantung atau stroke. Jika makanan yang Anda konsumsi tinggi lemak, maka efeknya bisa lebih fatal.

Baca juga: Kenali Apa itu Diabesitas, Faktor Penyebab Utama Penyakit Jantung

Sebab, makanan tinggi lemak dapat merusak fungsi endotelium, lapisan dalam arteri.

Kenaikan insulin, hormon yang membantu tubuh membakar energi, juga dapat mempengaruhi lapisan dalam pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Peningkatan kadar insulin darah menurunkan relaksasi normal arteri koroner.

Baca juga: Wakil Panglima TNI Akan Dilantik di Upacara Kehormatan Militer 10 Agustus

Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam sekali duduk juga menyebabkan tingkat hormon stres norepinefrin yang lebih tinggi dalam tubuh.

Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, dan dapat memicu serangan jantung.

Makan dalam porsi besar jika dilakukan terlalu sering bisa memicu kenaikan berat badan atau obesitas.

Baca juga: Bolehkah Minum Obat dengan Susu? Simak Faktanya...

Nah, jangan heran jika orang dengan obesitas ini juga rentan terkena penyakit jantung.

Karena, berat badan yang lebih tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang dapat merusak jantung Anda jika tidak dikelola dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Lizzo Lawan Stigma Berat Badan, Pilih Hidup Sehat Tanpa Obat
Lizzo Lawan Stigma Berat Badan, Pilih Hidup Sehat Tanpa Obat
Health
Mengenal Glioma, Kanker Otak yang Merenggut Nyawa Kelley Mack 'The Walking Dead'
Mengenal Glioma, Kanker Otak yang Merenggut Nyawa Kelley Mack 'The Walking Dead'
Health
Kelley Mack 'The Walking Dead' Meninggal karena Glioma, Kanker Otak Langka yang Mematikan
Kelley Mack 'The Walking Dead' Meninggal karena Glioma, Kanker Otak Langka yang Mematikan
Health
Berhenti Sejenak Bisa Bantu Otak “Reset”, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Berhenti Sejenak Bisa Bantu Otak “Reset”, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Health
Tips Pakar: Pilih Gim Sesuai Usia dan Awasi Fitur Interaktif Demi Lindungi Anak
Tips Pakar: Pilih Gim Sesuai Usia dan Awasi Fitur Interaktif Demi Lindungi Anak
Health
Dokter Ortopedi Ungkap Perbedaan Migrain dan Nyeri Kepala Karena Saraf
Dokter Ortopedi Ungkap Perbedaan Migrain dan Nyeri Kepala Karena Saraf
Health
Kebiasaan Menunduk Picu Saraf Kejepit dan Nyeri Kepala, Ini Kata Dokter Ortopedi
Kebiasaan Menunduk Picu Saraf Kejepit dan Nyeri Kepala, Ini Kata Dokter Ortopedi
Health
Cek Kesehatan Gratis Sasar 53 Juta Siswa, Termasuk Lembaga Pendidikan Keagamaan
Cek Kesehatan Gratis Sasar 53 Juta Siswa, Termasuk Lembaga Pendidikan Keagamaan
Health
Studi: Jalan Cepat 15 Menit Sehari Turunkan Risiko Kematian, Lebih Efektif dari Jalan Santai
Studi: Jalan Cepat 15 Menit Sehari Turunkan Risiko Kematian, Lebih Efektif dari Jalan Santai
Health
Saraf Kejepit di Leher Bisa Menyamar Jadi Migrain, Ini Penjelasan Dokter Ortopedi
Saraf Kejepit di Leher Bisa Menyamar Jadi Migrain, Ini Penjelasan Dokter Ortopedi
Health
Perawat Anjurkan Penggunaan Cup Feeder untuk Hindari Bayi Bingung Puting
Perawat Anjurkan Penggunaan Cup Feeder untuk Hindari Bayi Bingung Puting
Health
Pakar IPB: Forest Bathing Efektif Redakan Stres dan Tingkatkan Imunitas Tubuh
Pakar IPB: Forest Bathing Efektif Redakan Stres dan Tingkatkan Imunitas Tubuh
Health
Pakar IPB: Cakaran Kucing Berpotensi Tularkan Rabies, Ini Langkah Pertolongan Pertamanya
Pakar IPB: Cakaran Kucing Berpotensi Tularkan Rabies, Ini Langkah Pertolongan Pertamanya
Health
Justin Timberlake Ungkap Derita Penyakit Lyme: Kenali Gejala dan Penyebabnya Berikut
Justin Timberlake Ungkap Derita Penyakit Lyme: Kenali Gejala dan Penyebabnya Berikut
Health
CKG Sekolah Diperluas, Pemeriksaan Lanjutan Bisa Dilakukan di Seluruh Faskes Pemerintah
CKG Sekolah Diperluas, Pemeriksaan Lanjutan Bisa Dilakukan di Seluruh Faskes Pemerintah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau