Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sepsis pada Bayi Bisa Sembuh? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 16/09/2023, 12:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepsis pada bayi adalah salah satu momok kesehatan bagi para orangtua. Pasalnya, penyakit ini bisa mematikan dan menjadi salah satu penyebab utama kematian pada bayi baru lahir. 

Masalah kesehatan yang dikenal dengan istilah penyakit infeksi darah pada bayi atau sepsis neonatum ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak mampu mengendalikan infeksi di dalam tubuh. 

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun sangat rentan dialami oleh anak, terutama bayi prematur dan baru lahir karena daya tahan tubuhnya belum optimal.

Lantas, apakah sepsis pada bayi sembuh? Simak penjelasannya lewat artikel berikut ini. 

Baca juga: Kenali Apa Itu Sepsis pada Bayi, Gejala, dan Penyebabnya

Apakah sepsis pada bayi bisa sembuh?

Melansir Cleveland Clinic, sepsis pada bayi bisa sembuh. Banyak bayi baru lahir yang mengalami sepsis sembuh total dan tidak mengalami kesehatan lain.

Perlu diketahui, kunci utama kesembuhan sepsis pada bayi adalah kecepatan dalam penanganan dan perawatan.

Semakin cepat bayi yang terkena sepsis ditangani, maka hasil pengobatan dan perawatan akan semakin baik.

Namun, lantaran masalah kesehatan ini sering terlambat dideteksi, sepsis neonatum tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian bayi.

Sebagai informasi, penyebab sepsis pada bayi dan anak bisa dipicu sejumlah faktor.

Untuk bayi, sepsis biasanya timbul karena adanya infeksi pada ibu dan proses persalinan yang tidak steril sehingga mengakibatkan bayi mengalami infeksi saat dilahirkan.

Selain itu, faktor lingkungan yang kurang bersih juga menjadi salah satu penyebab sepsis bisa menyerang bayi dan anak.

Maka dari itu, kebersihan bayi selama pada masa perawatan khususnya bayi baru lahir, sangat perlu diperhatikan untuk menghindari risiko terjangkitnya sepsis.

Baca juga: 6 Bahaya Sepsis yang Perlu Diwaspadai

Bagaimana pengobatan sepsis pada bayi?

Melansir MedicineNet, ketika bayi mengalami sepsis neonatum maka fokus utama pengobatannya adalah melawan dan menghilangkan infeksi dari tubuh bayi baru lahir.

Pengobatan sepsis pada bayi dilakukan dengan memberikan cairan intravena (IV) yang dicampur dengan obat antibiotik.

Cara ini seringkali dilakukan oleh tenaga medis bahkan sebelum hasil tes diagnostik diketahui sebagai tindakan pencegahan.

Setelah tes selesai dan penyebab infeksi diketahui, pengobatan khusus dimulai. Jika infeksi ternyata disebabkan virus, maka obat yang akan diberikan adalah obat antivirus.

Saat bayi mengalami sepsis, bayi akan dirawat di rumah sakit selama proses diagnosis dan pengobatan. 

Kasus sepsis neonatum ringan pada bayi biasanya hilang dengan pengobatan. Bayi tidak akan mengalami masalah perkembangan dan pertumbuhan jangka panjang. 

Dalam kasus sepsis neonatal parah, jika terjadi syok septik, bayi memerlukan pemantauan terus-menerus. Fokus utama pengobatannya adalah pada stabilisasi pernapasan dan detak jantung bayi.

Jika pemberian cairan intravena tetap membuat tekanan darah tetap rendah, maka diperlukan obat vasopresor yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Dalam kasus sepsis pada bayi, terdapat kemungkinan 50 persen bayi dapat bertahan karena kegagalan organ terjadi dengan sangat cepat.

Penurunan tekanan darah yang menyebabkan rendahnya kadar oksigen juga berakibat fatal bagi bayi baru lahir.

Setelah menyimak penjelasan apakah sepsis pada bayi bisa sembuh, Anda kini mengetahui kunci penyembuhan masalah kesehatan ini dengan penanganan sepsis yang cepat dan tepat.

Baca juga: Bisa Mengancam Nyawa, Kenali 10 Gejala Sepsis pada Bayi

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Health
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Health
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
Health
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Health
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Health
196 Anak Keracunan, Pemprov Jateng Hentikan Sementara MBG di Sragen
196 Anak Keracunan, Pemprov Jateng Hentikan Sementara MBG di Sragen
Health
Kemenkes Kirim Tim dan Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu
Kemenkes Kirim Tim dan Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu
Health
Dokter: Masker Wajib bagi Tenaga Kesehatan saat Tangani Pasien TBC
Dokter: Masker Wajib bagi Tenaga Kesehatan saat Tangani Pasien TBC
Health
Kekerasan di RSUD Sekayu: Menjaga Dokter, Menjaga Sistem Kesehatan
Kekerasan di RSUD Sekayu: Menjaga Dokter, Menjaga Sistem Kesehatan
Health
BRIN Pastikan Vaksin mRNA Aman, Tidak Sebabkan Kanker
BRIN Pastikan Vaksin mRNA Aman, Tidak Sebabkan Kanker
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau