Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa, Garin Nugroho: Pemerintah Dipermalukan

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Ira Gita
Sutradara Garin Nugoho dalam jumpa pers dan screening film Kucumbu Tubuh Indahku di XXI Plaza Indonesia, Thamrin Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com- Sutradara Garin Nugroho menilai, penghentian paksa film Kucumbu Tubuh Indahku oleh sekelompok ormas di Bandar Lampung adalah hal yang mempermalukan pemerintah.

Diberitakan sebelumnya, Kucumbu Tubuh Indahku dihentikan secara paksa oleh salah satu ormas, Selasa (12/11/2019) siang.

Massa anggota ormas itu datang saat pemutaran film berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) Kompleks PKOR Way Halim, sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut Garin, hal itu mencerminkan gaggalnya pemerintah dalam memberantas radikalisme.

Baca juga: Kucumbu Tubuh Indahku Wakili Indonesia di Oscar 2020, Ini Kata Garin Nugroho

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Film itu telah lulus sensor, jadi sebenarnya penutupan itu memalukan pemerintah, karena saya telah melakukan pekerjaan sesuai prosedur hukum kan, jadi sebenarnya pemerintah sangat dipermalukan, bukan saya," kata Garin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/11/2019).

"Menunjukkan bahwa pemerintah enggak niat soal radikalisme, itu cuma jargon politik yang dijual-jual aja kok," sambungnya.

Garin menegaskan, film yang dibintangi oleh Randy Pangalila dan Sujiwo Tedjo itu sudah mengikuti prosedur hukum yang sesuai. Sebelumnya hal serupa juga pernah dialami Garin di Semarang.

Baca juga: Film Kucumbu Tubuh Indahku Tuai Kontroversi, Garin Nugroho Buka Suara

"Radikalisme bisa hilang kalau kejadian sehari-hari semacam itu dicegah, karena film Kucumbu Tubuh Indahku udah lolos sensor sudah susai prosedur hukum dan aku sudah mengalami ini dan aku melawan," tutur Garin.

"Aku enggak tahu sama sekali. Kalau di Semarang mereka menutup aku meminta wali kota untuk turun tangan," lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi