Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Luapan Kekecewaan Garin Nugroho Pemutaran Kucumbu Tubuh Indahku Kembali Dihentikan Paksa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / DINO OKTAVIANO
Sutradara Garin Nugroho, saat diwawancara di newsroom Harian Kompas, Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Film Kucumbu Tubuh Indahku karya sutradara Garin Nugroho kembali dihentikan secara paksa oleh salah satu ormas keagamaan pada Selasa (12/11/2019) di Bandar Lampung.

Massa anggota ormas itu datang saat pemutaran film berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) Kompleks PKOR Way Halim, pada pukul 13.00 WIB.

Ormas tersebut menilai, film Kucumbu Tubuh Indahku mengandung unsur lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) serta dikhawatirkan merusak moral generasi muda.

Baca juga: Pemutaran Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan, Garin Nugroho Sebut Prestasi Dikalahkan Radikalisme

Atas peristiwa itu, Garin pun mengungkapkan kekecewaannya pada pemerintah, berikut pernyataan-pernyataan Garin:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kecewa pada pemerintah

Garin Nugroho mengaku kecewa pada pemerintah karena film Kucumbu Tubuh Indahku kembali dihentikan pemutarannya di Bandar Lampung oleh sekelompok ormas keagamaan.

"Saya cuma kecewa saja sama pemerintah yang banyak mulutnya tapi enggak pernah bertindak keras. Selalu mengusung prularisme tapi tindakannya tidak ada," kata Garin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/11/2019).

Garin menegaskan, film yang dibintangi oleh Randy Pangalila dan Sujiwo Tedjo itu sudah mengikuti prosedur hukum yang sesuai.

"Radikalisme bisa hilang kalau kejadian sehari-hari semacam itu dicegah, karena film Kucumbu Tubuh Indahku sudah lolos sensor sudah susai prosedur hukum dan aku sudah mengalami ini dan aku melawan," tutur Garin.

Baca juga: Pemutaran Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa, Garin Nugroho Kecewa pada Pemerintah

Sebelumnya hal serupa juga pernah dialami Garin di Semarang.

"Kalau saya yang di Semarang, saya lawan. Kalau di Lampung enggak ada saya, saya mau ngapain? Kalau di Semarang mereka menutup, aku meminta walikota untuk turun tangan," lanjutnya.

2. Garin minta pemerintah bertindak tegas

Menurut Garin, pemerintah harus turun tangan untuk membasmi radikalisme di negeri ini.

"Saya enggak tahu karena enggak ada saya. Cuma begini, pemerintah harus turun tangan. Seperti penutupan pertunjukan itu harus tegas dan kalau orang melakulan itu tahan saja, kalau melanggar hukum," katanya.

Garin menilai pemerintah belum bertindak tegas pada ormas-ormas keagamaan yang melanggar hukum dengan menutup pemutaran film secara paksa.

Baca juga: Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa, Garin Nugroho: Pemerintah Dipermalukan

"Pemerintah tindak tegas dong, masukin penjara yang melakukan tindakan pelanggaran hukum. Harapannya, ya lakukan tindakan hukum sesuai prosedur hukum saja," ucap Garin.

"Kalau tidak, semua anti radikalisme hanya jualan politik saja, karena kenyataannya seperti itu," sambungnya.

3. Garin sebut pemerintah gagal atasi radikalisme

Garin Nugroho menilai, penghentian paksa film Kucumbu Tubuh Indahku oleh sekelompok ormas di Bandar Lampung adalah hal yang mempermalukan pemerintah.

Menurut Garin, hal itu mencerminkan gagalnya pemerintah dalam memberantas rasikalisme.

"Film itu telah lulus sensor, jadi sebenarnya penutupan itu memalukan pemerintah, karena saya telah melakukan pekerjaan sesuai prosedur hukum kan. Jadi, sebenarnya pemerintah sangat dipermalukan, bukan saya," ucap Garin.

"Menunjukan bahwa pemerintah enggak niat soal radikalisme. Itu cuma jargon politik yang dijual-jual saja kok," tandasnya.

Baca juga: Garin Nugroho: Saya Kecewa Pemerintah Banyak Mulutnya, Tindakannya Tidak Ada

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi