Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Iwan Fals: Luar Biasa Ahok Ini, Baru Diusulin Aja Udah Geger Lagi...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES
Aksi Iwan Fals konser bertajuk Untukmu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (21/11/2015). Konser ini merupakan mimpi terpendam Iwan Fals yang ingin membuat konser megah. Melalui konser ini Iwan Fals juga ingin menunjukkan wujud cintanya kepada Indonesia melalui lirik lagu.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, akan menempati posisi petinggi di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi pro dan kontra.

Penyanyi senior Iwan Fals pun turut berkomentar. Pelantun "Bongkar" itu menilai sosok Ahok luar biasa karena mampu menimbulkan riak pendapat di masyarakat.

"...luar biasa Ahok ini baru diusulin aja udah geger lagi, ada apa ya...," tulis Iwan di akun Instagram-nya, @iwanfals, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: Susi Pudjiastuti Tak Dipanggil Jokowi, Iwan Fals: Ibu Susi ke Mana ya?

Meski belum ada kepastian di BUMN mana Ahok akan ditempatkan dan posisinya, Iwan berharap mantan bupati Belitung Timur itu nantinya bisa bekerja dengan baik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Yah kita doakan saja beres kerjanya, merah putih jadi tambah berkibar," tulis pria kelahiran 3 September 1961 itu.

Pada twitnya yang lain, Iwan pernah mengomentari sebuah artikel tentang Ahok bakal memimpin salah satu BUMN pada awal Desember 2019.

Baca juga: [POPULER ENTERTAINMENT] Pesona Bumil Gista Putri | Iwan Fals Cari Bu Susi

"Wah seru nih...," tulis Iwan sambil memajang foto judul artikel tersebut.

Ia juga mengunggah gambar ilustrasi Ahok yang tengah memegang alat bersih-bersih dengan judul "Sang Pendobrak! Sikat Bersih".

Sebelumnya, dukungan mengalir dari berbagai pihak untuk Ahok.

Baca juga: Ungkapan Duka Iwan Fals untuk Mendiang Areng Widodo, Pencipta Syair Kehidupan

Salah satunya dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menganggap jejak kinerja Ahok yang cukup baik untuk dipertimbangan menjadi petinggi BUMN.

"Artinya kalau memang dia mampu sebagai komisaris utama di presiden dia proper juga. Kinerja selama lima tahun pimpin Jakarta keliatannya baik bangunan di mana-mana," kata Prasetio, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (15/11/2019).

Sementara soal masa lalu Ahok sebagai mantan narapidana kasus penistaan agama, menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa BUMN itu bukan badan hukum publik, melainkan badan hukum perdata.

Baca juga: Iwan Fals: Saya Setuju Jabatan Presiden 10 Tahun, yang Penting...

"Badan hukum perdata itu tunduk pada undang-undang PT (Perseroan Terbatas), tunduk ke situ. bukan undang-undang ASN," kata Mahfud, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (16/11/2019).

Komentar berbeda diungkapkan oleh Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang menilai bahwa penunjukan Ahok sebagai pejabat perusahaan BUMN hanya akan menambah masalah baru.

"Masalah Indonesia ini sudah banyak. Ini (Ahok) orang bermasalah yang hanya akan menimbulkan kontroversi yang enggak perlu," kata Rizal, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu (16/11/2019).

Baca juga: Iwan Fals Dukung Jabatan Presiden Jadi 10 Tahun, Asal...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi