Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Komentar Pandji Pragiwaksono untuk Ahok: Dinilai Cocok Pegang BUMN dan Ajak Collab

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA GITA NATALIA SEMBIRING
Artis peran Pandji Pragiwaksono berkunjung ke redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019) dalam rangka promo film Mendadak Kaya.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ke dalam salah satu jabatan direksi di perseroan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi sorotan publik.

Banyak pro dan kontra dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan komedian.

Saat ditemui Kompas.com di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019), Komika Pandji Pragiwaksono pun memberikan tanggapannya terhadap hal tersebut.

Dinilai cocok

Komika Pandji mengatakan BTP lebih cocok menjadi salah satu jabatan direksi di perseroan badan usaha milik negara (BUMN) daripada menjadi YouTuber.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pandji Pragiwaksono Enggan Bawakan Materi Stand Up tentang Nadiem Makarim

"Kalau misalkan Pak BTP, buat saya ya, saya sih lebih senang Pak BTP pegang BUMN daripada jadi YouTuber ya Pak BTP. Anda kan YouTuber Pak BTP sekarang, BUMN saja bapak daripada YouTuber, saya ajak collabs (kolaborasi) juga bapak tidak nyaut, BUMN saja," kata Pandji.

Pandji menilai, BTP cukup cekatan dalam hal pekerjaan. Namun, ia tidak menjelaskan apakah pekerjaan yang dimaksud termasuk juga ketika pria yang pernah akrab disapa Ahok menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Buat saya menarik ya bahwa Pak BTP dikabarkan akan pegang BUMN. Kita semua dengar bahwa beliau kalau urusan kerja tuh sat set gitu istilahnya apa... Efisien," ujarnya.

Ahok harus bisa bersinergi

Jika Ahok nantinya akan menjadi salah satu direksi di perseroan BUMN, kata Pandji, haruslah bisa bersinergi dengan yang lain.

Baca juga: Pandji Pragiwaksono: Saya Mau Collabs, Pak BTP!

 

Menurutnya, hal tersebut merupakan faktor penting yang harus dilakukan saat menjadi pemimpin.

"Ya masalahnya gini, pemimpin adalah faktor yang penting. Tapi pemimpin harus bisa sinergi sama banyak hal kalau urusannya sama BUMN. Apalagi BUMN-nya belum jelas kan mau yang mana kan. Masing-masing BUMN punya masalah sendiri-sendiri," ujar pria pecinta kucing tersebut.

Menyoal kisaran gaji yang akan didapatkan saat menjabat BUMN, Pandji menyebut harus disesuaikan dengan kinerjanya.

"Ya enggak apa-apa sebenernya, kan tergantung jabatan masing-masing, punya gajinya masing-masing. Yang penting sesuai saja kinerja sama gaji," tutur Pandji.

Baca juga: Pandji Pragiwaksono Siap Bawakan Materi Lem Aibon di Stand Up Comedy

Pandji ajak Ahok berkolaborasi

Terlepas dari kontroversi Ahok yang bakal menjabat di salah satu direksi BUMN, Pandji mengaku ingin sekali mengundang sosok Ahok ke dalam kanal YouTube-nya.

Sayangnya, hal tersebut tampaknya belum bisa terwujud karena Ahok belum juga menggubris permintaan Pandji yang dikirimkannya melalji jejaring sosial Twitter dan Instagram.

"Pak BTP! Saya mau collabs dengan Pak BTP! Saya mention Pak BTP terus dong, ayo Pak," kata Pandji sambil tertawa.

Pandji mengakui dia sudah beberapa kali melontarkan ajakan kolaborasi itu, meski pun belum secara resmi atau secara langsung kepada Ahok.

Baca juga: Pandji Pragiwaksono: Pak Ahok Pegang BUMN Saja daripada YouTuber...

"Hmmm saya enggak ingat, tapi ya request-nya juga bukan request resmi, jadi mention-mention. (Seperti) Ada yang bilang 'Bang Pandji collabs dong dengan Pak BTP' terus saya mention saja di Instagram, 'Pak BTP ada yang minta collabs nih' tapi kan beliau sibuk," kata Pandji.

Meski begitu, Pandji berencana membuat undangan resmi sebelum BTP menjadi pejabat di salah satu BUMN.

"Kalau bisa sebelum beliau menjabat sebagai pimpinan BUMN. Kan kalau sudah menjabat akan susah, mungkin dengan tayangan ini saya akan dimuluskan jalannya," harap Pandji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi