JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan penyanyi Agnez Mo di Amerika menuai kecaman.
Pasalnya, dalam sesi wawancara dengan Build Series by Yahoo, Agnez mengatakan bahwa ia sama sekali tidak berdarah Indonesia.
Penyanyi yang baru saja merilis lagu "Nanana" ini mengungkapkan bahwa ia hanya lahir di Indonesia. Sedangkan, ia sesungguhnya berdarah Jerman, Jepang, dan China.
Otomatis, publik di tanah air yang hanya melihat secuil dari video wawancara itu menjadi geram.
Sebab, Agnez memang diketahui warga negara Indonesia. Bahkan, merintis karirnya di industri hiburan di tanah air.
Baca juga: Viral Agnez Mo Sebut Tak Berdarah Indonesia, Catherine Wilson: Dia Pasti Punya Alasan
Terkait masalah darah keturunan, penyanyi senior, Edo Kondologit pernah membeberkan hasil uji DNA sejumlah relawan yang merupakan orang Indonesia.
Hasilnya, orang Indonesia ternyata terdiri dari perpaduan genetik dari berbagai bangsa di seluruh dunia.
"Di acara ini karena kita dicerahkan. Artinya, kita sadar bahwa selama ini kita kan merasa lebih pribumi, 'saya lebih berhak atas tanah Indonesia'. Ternyata kan kita semua ini pendatang. Bahkan saya pun sebenarnya pendatang di Tanah Papua, karena kalau dilihat dari asal usul sejarah," ucap Edo kepada Kompas.com di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).
"Hasil berdiskusi dengan Prof Herawati tadi, orang Papua itu baru ada di Papua sekitar 50.000 - 60.000 tahun yang lalu berimigrasi dari Afrika, sementara orang yang ada di Jawa, Kalimantan, Sulawesi segala macam ini kurang lebih 20.000-30.000 tahun yang lalu mereka masuk," tambah Edo.
Baca juga: Dikecam gara-gara Mengaku Tak Berdarah Indonesia, Agnez Mo Bersuara
Dari hasil itu, Edo beranggapan, klaim dengan merasa diri sebagai pribumi asli Indonesia sudah tidak relevan lagi.
Edo mencontohkan, 15 relawan yang di tes DNA-nya dalam penelitian untuk pameran ASOI: Asal Usul Orang Indonesia ini.
Para relawan itu terdiri dari berbagai profesi dan latar belakang yang berbeda. Beberapa nama di antaranya adalah Ariel NOAH, Najwa Shihab, Mira Lesmana, Ayu Utami, dan Riri Riza.
"Jadi, sebenarnya istilah orang pribumi itu kita enggak ada karena setelah kita tes DNA, orang seperti Najwa Shihab itu ternyata kan campurannya banyak sekali. Grace Natalie yang tampangnya China abis itu ternyata ada darah Afghanistan. Jadi, campurannya banyak sekali," ucap Edo.
"Jadi Indonesia ini ternyata perpaduan yang luar biasa banyak," ujar Edo.
Baca juga: Agnez Mo: Overdose seperti Mewujudkan Mimpi Orang Amerika
Oleh karena itu, penyanyi berdarah Papua ini berharap ke depannya masyarakat Indonesia bisa lebih sadar akan perbedaan yang ada.
Ia ingin perbedaan itu menjadi sebuah kekuatan untuk membangun bangsa.
"Jadi ke depan kita harus sadar bahwa Indonesia kita ini adalah milik kita sama-sama, tidak bisa kita mengklaim bahwa ini milik satu orang saja, atau 'saya lebih berhak', tidak," ucap Edo.
"Karena ketika kita cek DNA kita ini, ternyata kita hampir berbaur semua, jadi dunia ini satu. Kita tinggal menjaga negeri kita ini, membangun sama-sama," sambungnya.
Baca juga: 7 Tahun Disimpan, Nanana Akhirnya Dirilis Agnez Mo, Apa Alasannya?
Diberitakan sebelumnya, majalah sejarah yang kini berbasis online Historia.id menginisiasi sebuah kegiatan terkait asal usul orang Indonesia melalui penelitian DNA. Direktorat Sejarah, Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI serta Museum Nasional juga mendukung penuh kegiatan ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dari mana leluhur bangsa Indonesia.
Yang menarik, hasil penelitian DNA ini juga disajikan dalam bentuk pameran yang disandingkan dengan berbagai benda prasejarah hasil peradaban manusia selama berpuluh-puluh ribu tahun.
Baca juga: Akhirnya Dirilis Setelah 7 Tahun, Singel Nanana Agnez Mo Rajai Trending Topic
Pameran ini bernama ASOI: Asal Usul Orang Indonesia yang digelar di Museum Nasional, Jakarta Pusat, pada 15 Oktober - 10 November 2019 lalu.
Penelitian ini juga ditujukan untuk menjawab dari mana asal usul bangsa Indonesia yang memiliki sebanyak 700 lebih bahasa dan 500 populasi etnik dengan budaya yang beragam.
Dalam penelitian genetik ini memakai metode DNA mitokondria yang diturunkan melalui jalur maternal atau ibu. Lalu, kromosom Y yang hanya diturunkan dari sisi paternal atau ayah, serta DNA autosom yang diturunkan dari kedua orangtua.
Penanda genetik itu pun menunjukkan bukti adanya pembauran beberapa leluhur genetik yang datang dari periode maupun dari jalur yang beragam.
Baca juga: Viral Agnez Mo Sebut Tak Berdarah Indonesia, Catherine Wilson: Dia Pasti Punya Alasan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.