Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Yura Yunita Gelar Merakit Ruang Kolaborasi untuk Penyandang Disabilitas

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS
Penyanyi Yura Yunita saat konferensi pers proyek Merakit Ruang Kolaborasi di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (2/12/2019)
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com - Solois Yura Yunita merancang proyek dengan tema Merakit Ruang Kolaborasi untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember.

Yura mengatakan, ide awal proyek ini terinspirasi dari lagunya, Merakit (2018).

Ia ingin memberikan makna tentang keterbatasan tak akan menghalangi apapun untuk kita terus merakit mimpi.

Pesan tersebut juga tak terbatas pada teman-teman disabilitas, namun juga dapat disampaikan secara universal.

Baca juga: Yura Yunita Nyanyi Bareng Nadin Amizah, Bakal Kolaborasi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek "Merakit Ruang Kolaborasi" tersebut akan berisi berbagai pelatihan bagi para tunanetra dan tunarungu di M Bloc Space, Jakarta.

Workshop itu berupa memasak, bahasa isyarat, kecantikan, dan musik perkusi untuk teman tuli akan diadakan pada 15 Desember 2019.

Sedangkan workshop fotografi dan videografi akan diadakan pada 20 Desember 2019.

Para praktisi terbaik dari masing-masing bidang seperti Touch and Play (perkusi), Parti Gastronomi (memasak), Wardah (kecantikan), dan sutradara Raditya Bramantya (videografi) akan berbagi ilmunya dalam pelatihan itu.

Pendaftarannya akan dimulai besok, Selasa (3/12/2019) dan informasinya dapat dilihat melalui akun Instagram @yuramanagement.

Lagu Merakit
Dalam menggarap rekaman suara lagu Merakit, Yura mengajak teman tunanetra untuk menjadi choir mengisi lagunya.

Sementara, penyanyi kelahiran Bandung ini meminta teman-teman disabilitas untuk terlibat dalam pembuatan video musiknya.

"Dari lagu 'Merakit' itu aku dipertemukan banyak orang-orang hebat seperti Bunda Galuh (praktisi tunarungu). Teman-teman tunarungu juga bisa menikmati lagu itu dengan cara bahasa isyarat karena musik seharusnya adalah bahasa universal," kata Yura saat konferensi pers di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Kisah Haru di Balik Lagu Merakit Yura Yunita

Penyanyi berusia 28 tahun itu menilai bahwa bahasa isyarat memiliki sesuatu yang "magis".

"Bahasa isyarat pun juga magis. Bagaimana mereka bisa tahu temponya, teman-teman tuli juga bisa mendengarkan lagu itu," ujar Yura.

Untuk pembuatan video lirik "Merakit", Yura berkolaborasi dengan salah satu praktisi terbaik dalam bahasa isyarat, yaitu Bunda Galuh.

Yura dan Bunda Galuh berusaha sebaik mungkin untuk memaparkan untaian kalimat-kalimat dalam lirik “Merakit” menjadi bahasa isyarat yang bermakna.

Baca juga: Cerita Yura Yunita Wawancara Narapidana dengan Hukuman Tertinggi di Nusakambangan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi