Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Merakit dengan Bahasa Isyarat, Yura Yunita: Musik Harusnya Bahasa Universal

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Penyanyi Yura Yunita saat berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai penyanyi, Yura Yunita membuat kolaborasi unik. Tak hanya dengan sesama musisi namun juga dengan sesama teman disabilitas.

Kerja sama ini juga memiliki makna tersendiri dalam petualangan Yura merintis jalan menyanyi.

Simak kisahnya berikut;

Baca juga: Gara-gara Merakit, Yura Yunita Jadi Paham Bahasa Isyarat

1. Pertemuan dengan teman disabilitas yang merubah Yura

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak bernyanyi secara profesional, Yura Yunita pernah merasakan berada di titik terendah dalam kariernya.

Beruntung, tahun lalu, ia bertemu beberapa teman disabilitas di Bandung yang membuatnya bangkit.

"Tuhan selalu punya cara sederhana untuk bisa mengingatkan umatnya. Dan cara sederhana itu ternyata bertemu dengan teman-teman disabilitas," ujar Yura saat konferensi pers Merakit Ruang Kolaborasi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (2/12/2019).

Dari pertemuan tersebut Yura menangkap kesan yang mendalam secara pribadi.

"Mungkin kedengarannya klise, tapi untuk aku pribadi betul-betul sangat mengubah hidup aku," ucap Yura.

Baca juga: Yura Yunita Gelar Merakit Ruang Kolaborasi untuk Penyandang Disabilitas

2. Rilis video musik bahasa isyarat

Lagu Merakit sendiri sebenarnya sudah rilis sejak 2018. Tetapi, Mei 2019 kemarin Yura kembali meluncurkan video musiknya dengan bahasa isyarat berkolaborasi dengan Bunda Galuh, praktisi bahasa isyarat.

"Dari lagu "Merakit" itu aku dipertemukan banyak orang-orang hebat seperti Bunda Galuh (praktisi tunarungu). Teman-teman tunarungu juga bisa menikmati lagu itu dengan cara bahasa isyarat karena musik seharusnya adalah bahasa universal," kata Yura.

Kini, ia mulai merasakan dampak dari video musiknya dan berniat membuat hal serupa dengan lagu lainnya.

"Bunda juga merasa, teman-teman tuli yang lain saat lihat ini katanya merinding. Aku, 'wah teman tuli bisa merinding juga lihat ini', berarti kan pesannya nyampai," ujar penyanyi kelahiran Bandung itu.

Baca juga: Gara-gara Merakit, Yura Yunita Jadi Paham Bahasa Isyarat

3. Belajar bahasa isyarat

Untuk membuat video musik "Merakit" bersama Bunda Galuh, Yura Yunita sedikit banyak juga harus mempelajari bahasa isyarat.

Dari belajar tersebut, Yura memetik makna bahwa bahasa isyarat sehari-sehari dengan bahasa isyarat untuk sebuah karya adalah berbeda.

"Ada lirik lagu 'tak apa terjatuh', jadi kalau bahasa isyarat sehari-hari itu tuh kayak gini," ujar Yura dengan mempraktikkan gerakan telapak tangan kirinya menopang dua jari tangan kanan yang jatuh.

Yura pun membahasakan bahwa berbagai macam kata jatuh dalam bahasa Indonesia itu beragam, seperti tersungkur, terjengkang, dan lainnya.

"Begitu pula bahasa isyarat kan betul-betul membahasakan visual. Jadi kalau terjatuh dalam lirik ini bukan terjatuh biasa, tapi terjatuh dalam hidup," tutur penyanyi 28 tahun itu seraya menirukan gerakan tangan yang jatuh dari ketinggian.

Baca juga: Yura Yunita Nyanyikan Lagu Merakit Diiringi Bahasa Isyarat

4. Gelar proyek Merakit Ruang Kolaborasi

Untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang dirayakan setiap 3 Desember, Yura merancang sebuah proyek pelatihan.

Dalam pelatihan tersebut, Yura mengadakan dua tema pelatihan berbeda, yakni untuk teman tuna rungu dan tuna netra.

Workshop itu berupa memasak, bahasa isyarat, kecantikan, dan musik perkusi untuk teman tuli akan diadakan pada 15 Desember 2019.

Sedangkan workshop fotografi dan videografi akan diadakan pada 20 Desember 2019, di M Bloc Space, Jakarta.

Para praktisi terbaik dari masing-masing bidang seperti Touch and Play (perkusi), Parti Gastronomi (memasak), Wardah (kecantikan), dan sutradara Raditya Bramantya (videografi) akan berbagi ilmunya dalam pelatihan itu.

"Aku ingin memperlihatkan dan memberi mereka ruang untuk bisa berekspresi jauh lebih besar lagi," ujar Yura.

Baca juga: Yura Yunita Gelar Merakit Ruang Kolaborasi untuk Penyandang Disabilitas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi