KOMPAS.com - Penyebab kematian rapper Juice Wrld belum diketahui. Kantor pemeriksaan medis Cook County mengatakan masih perlu mendalami kembali hasil otopsi yang telah dilakukan pada Senin (9/12/2019) kemarin.
“Pendalaman masih perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab dan bagaimana kematian itu terjadi,” kata pihak Cook County sebagaimana dilansir dari Variety, Senin (9/12/2019).
Pendalaman itu termasuk melakukan uji patologi jantung, neuropatologi, toksikologi dan histologi.
Baca juga: Pernah Kerjasama, BTS Berduka atas Meninggalnya Juice WRLD
Sebelumnya, kepolisian mengatakan pada Chicago Tribune bahwa mereka sedang memproses perihal ditemukannya senjata api dan obat-obatan terlarang dalam penerbangan Juice Wrld di bandara Chicago Midway.
Berdasarkan laporan, anggota kepolisian memang tengah menunggu kedatangan pesawat pribadi sang rapper dari Los Angeles ketika itu.
Sebab, pesawat pribadi yang membawa pemilik hits "Lucid Dreams" tersebut diduga membawa barang selundupan.
Kemudian, saat pihak kepolisian sedang memeriksa barang bawaan, tiba-tiba Juice Wrld mulai kejang-kejang.
Namun, sang rapper bisa kembali berdiri normal ketika petugas memberikan dua dosis obat anti overdosis, yakni Narcan.
Baca juga: Kejang-kejang di Bandara Chicago, Rapper Juice Wrld Meninggal Dunia
Tetapi, nyawa Juice Wrld tak terselamatkan. Dia dikabarkan meninggal pukul 3:14 pagi waktu setempat di Rumah Sakit Advocate Christ di Oak Lawn.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan ditemukan 41 kantong ganja, enam botol sirup obat batuk yang mengandung kodein, dua senjata api (senpi) 9 mm, sebuah senpi kaliber 40, dan sejumlah amunisi serta peluru logam.
Sayangnya, tidak ditemukan adanya obat terlarang dalam pesawat atau barang bawaan rombongan tersebut.
Terkait temuan tersebut, pihak kepolisian tengah memproses hukum dua pengawal mendiang Juice Wrld atas kepemilikan senjata api dan amunisi.
Baca juga: Pernah Kerjasama, BTS Berduka atas Meninggalnya Juice WRLD
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.