Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sophia Latjuba: Ujian Nasional Dibuat karena Kemalasan Pemerintah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG
Artis peran Sophia Latjuba dalam jumpa pers Peluncuran Teaser dan Trailer Film Mata Batin 2 di kantor Soraya Intercine Films, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Sophia Latjuba turut menanggapi langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim yang menghapus Ujian Nasional (UN).

Sebagai gantinya, Nadiem akan menerapkan kebijakan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter mulai tahun 2021.

Dikutip dari kanal YouTube Mata Najwa Trans 7, Sophia Latjuba menyayangkan banyak anak-anak yang menjadi korban sebelum penyelenggaraan ujian nasional.

Baca juga: Tak Ingin Miliki Rumah, Sophia Latjuba: Aku Punya Darah Gipsi dan Keturunan Ken Dedes

“Saya juga lupa kenapa saya bisa terlibat ya dan di situ Ujian Nasional penentu kelulusan 100 persen. Banyak sekali anak-anak yang bisa saya bilang korban ya,” kata Sophia Latjuba.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, momok dari UN, Sophia menemukan murid yang berprestasi terpaksa tidak lulus lantaran nilai UN dijadikan patokan kelulusan.

“Hampir setiap hari ada anak yang datang SMP, SMA. Bahkan, ada anak yang International Sains Champion yang tidak lulus SMA karena matematika-nya. Jadi, kalau kita bicara Ujian Nasional bisa berjam-jam sih,” ucapnya lagi.

Sophia menambahkan, seharusnya pendidikan dapat membentuk pribadi manusia seperti adanya intelektual dalam sosial, moral, hingga spiritual.

“Kalau kita berbicara sebuah pendidikan adalah sebuah proses pembentukan pribadi manusia. Banyak unsur yang kita lihat ada intelektualitas dalam sosial, moral, fisik, spiritual,” tuturnya.

Baca juga: Impian Sophia Latjuba Ingin Meninggal Didampingi Suami

Tak hanya itu, Sophia juga menyoroti soal-soal Ujian Nasional yang dibuat oleh pihak lain. Padahal, guru di kelas yang lebih mengetahui pelajaran yang didapat oleh muridnya.

Kemudian, semakin tidak pas karena hasil dari UN menjadi penentu kelulusan anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

“Dengan latar belakang berbeda-beda, orang-orang mungkin memberikan UN ini bukan guru juga, mungkin yang tidak tahu meng-handle anak. Betapa stress full-nya meng-handle di class room. Jadi menurut saya assessment itu it's a classroom job, it's a teacher's job,” tuturnya.

Baca juga: Cerita Sedih Sophia Latjuba yang Selalu Gagal dalam Urusan Percintaan

 

Oleh karena itu, ibunda dari Eva Celia ini menyebut ujian nasional dibuat hanya kemalasan pemerintah.

“Menurut saya Ujian Nasional dibuat hanya karena kemalasan pemerintah saja,” kata Sophia Latjuba tegas.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, UN tahun 2020 adalah ujian kelulusan terakhir yang bakal digelar secara nasional.

Dalam pertimbangannya, UN dianggap materinya terlalu padat, menjadi beban bagi siswa sehingga membuat stres.

Selain itu, UN disebut hanya menilai satu aspek saja yakni kognitifnya.

Baca juga: Sophia Latjuba Blak-blakan di Hadapan Deddy Corbuzier

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi