Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Tak Cuma Bipolar, Ibunda Medina Zein Ungkap Anaknya Alami Postpartum Depression

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS
Ibunda dari Medina Zein, Hj. Tien Wartini didampingi tim kuasa hukum Medina Zein dalam konferensi pers di salah satu kafe di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (5/1/2020)
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha sekaligus influencer Medina Zein mengaku bahwa ia mengidap bipolar sejak 2016.

Oleh karena itu, Medina mengonsumsi obat untuk mengatasi bipolar yang dialaminya. Namun, belakangan obat tersebut diduga adalah amfetamin yang masuk dalam jajaran obat terlarang.

Terkait pengakuan Medina perihal bipolar, sang ibu, Hj. Tien Wartini buka suara.

Tien mengungkapkan, anaknya juga mengalami gangguan postpartum blues karena belum lama melahirkan anak kedua pada September 2019.

Baca juga: Meminta Maaf, Medina Zein: Saya Hanya Manusia Biasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kenapa Bu Tien mencurigai ada postpartum blues karena dia takut gendong bayi. (saat diminta gendong anaknya) dia bilang, 'enggak bu takut bu, kayaknya enggak bisa deh pegang bayi'," kata Tien dalam konferensi pers di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (5/1/2020).

Melihat perilaku aneh sang anak, Tien mengaku juga bingung. Pasalnya, Medina sebelumnya sudah punya anak dari pernikahan pertamanya.

"Iya makanya kaget. Dia pernah punya anak juga kan dari suaminya yang pertama. Makanya, ini bukan anak pertama kenapa mesti takut. Ya, ada perasaan ke sana cuma keburu Medina sibuk," katanya.

Baca juga: Minta Maaf, Medina Zein Banjir Dukungan dari Sejumlah Artis

"Bu Tien mau ajak konsultasi awalnya, keburu sibuk dia," ujar Tien menegaskan.

Kemudian, Tien menduga, penyebab Medina Zein mengalami depresi tersebut karena aktivitas yang sibuk.

"Kan itu postpartum blues itu ciri-cirinya ketidakberdayaan untuk membesarkan bayi atau anak. Jadi, merasa tidak mampu. Kan sibuk. Psikis, jadi akhirnya drop kan belum siap," ujarnya.

Perempuan yang berprofesi sebagai bidan ini lalu membeberkan bahwa anaknya sangat sibuk. Padahal, menurutnya itu tidak baik untuk wanita yang baru melahirkan.

"Dia itu sebelum 40 hari udah sibuk. Seharusnya kan kalo kesehatan 40 hari organ-organ tubuh baru sembuhnya setelah 40 hari. Ini seminggu tamunya Bu Tien lihat sendiri seperti apa," jelas Tien melanjutkan.

Baca juga: Hampir Sepekan Ditahan, Medina Zein: Aku Happy Banget di Sini

Tien pun menjelaskan yang dimaksud dengan postpartum blues. Menurutnya, itu lebih kepada kondisi psikis seorang ibu yang baru melahirkan dan belum siap.

"Sakit psikis, di mana dia belum siap ke lingkungan, dia udah langsung rutinitas kerja sedangkan bayi masih perlu perawatan. Akhirnya, dia tidak toleransi ke bayi itu sendiri," tutur Tien.

Sebelumnya, kakak ipar Medina Zein, artis peran Sarah Azhari sempat mengungkapkan Medina Zein mengalami postpartum depression.

"Medina sakit kena bipolar dan kena postpartum depression (depresi pascamelahirkan) sehingga pikiran dia kacau. Saya bukan psikiater dan ahli psikologi, tapi saya mengerti apa yang dia alami," ujar Sarah dikutip dari Tribunews.com.

Baca juga: Konsumsi Amfetamin, Medina Zein Tak Beri ASI untuk Anaknya

Dilansir dari situs alodokter.com, postpartum depression sering dianggap sama dengan baby blues, padahal sebenarnya tidak.

Baby blues merupakan perubahan emosi yang umumnya menyebabkan sang ibu menangis terus-menerus, cemas, hingga sulit tidur selama beberapa hari hingga dua minggu setelah bayi lahir.

Sementara postpartum depression membuat penderita merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, sampai tidak mau mengurus anak.

Medina Zein diakui ibunya mengalami postpartum depression.

Baca juga: Perjalanan Kasus Narkoba Medina Zein hingga Akhirnya Direhabilitasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi