Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Rano Karno Terganggu dengan Ondel-ondel Ngamen

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Bocah bermain ondel-ondel di kawasan Jalan Jaksa, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2013). Permainan-permainan tradisional makin sulit dijumpai di Jakarta.
|
Editor: Kurnia Sari Aziza

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Rano Karno mengungkapkan keprihatinannya terhadap budaya Betawi, ondel-ondel, yang semakin bergeser.

Saat ini, ondel-ondel lebih sering digunakan untuk mengamen.

"Saya mungkin terganggu ondel-ondel ngamen. Saya peka di situ. Simbolis bahwa budaya sudah terkikis," kata Rano Karno di sela-sela konferensi pers Konser Akhir Kisah Cinta Si Doel di kantor Falcon Pictures, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2020).

Baca juga: Rano Karno Mengenang Benyamin, Jago Nge-rap hingga Mirip Tom Jones

Rano mengaku terganggu melihat ondel-ondel ngamen di pinggir jalan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak jarang, ondel-ondel mengamen hingga tengah jalan yang membahayakan nyawa mereka.

"Saya capek, jujur, sekarang ini mungkin melihat ondel ngamen, karena enggak ada tempat untuk ngamen. Jujur kepekaan saja," ucap Rano.

Baca juga: Jawaban Rano Karno Disebut Kecipratan Rp 700 Juta dari Wawan: Kasus Lama dan Masuk Dakwaan

Aktor berusia 59 tahun ini menganggap ondel-ondel mengamen di jalanan bukanlah sebuah kewajaran.

"Walaupun saya belum menginvestigasi apakah ondel-ondel itu memang dimainkan oleh kultur Betawi. Yang kita tahu kan kultur Betawi, tetapi kok belakangan banyak ondel-ondel yang ngamen," ujar Rano.

Sepengetahuannya, ondel-ondel memiliki lokasi khusus yang biasa digunakan untuk pentas.

"Ada tempat di Setu Babakan, cuma di Setu Babakan hanya ramai pas weekend saja. Sementara hidupnya, kan, harus setiap hari atau mungkin ulang tahun Jakarta yang setiap tahun," tutur Rano.

Baca juga: Disebut Dapat Rp 700 Juta dari Wawan, Rano Karno: Kan Masuk Dakwaan

Rano mengaku keberadaan ondel-ondel sekarang membuatnya semakin sedih.

"Ondel-ondel itu bukti sejarah. Dia punya sejarah, artinya tempatnya bukan di pinggir jalan, tempatnya mulia," ujar Rano.

Rano berpendapat seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun lembaga kebudayaan Betawi lebih menuntaskan isu harta kekayaan budaya Tanah Air ini.

Baca juga: Disebut Kecipratan Rp 700 Juta dari Wawan, Ini Jawaban Rano Karno

"Ini masalahnya, kan, kepekaan, saya yakin juga instansi pemerintah juga peka. Tapi kalau melihat realita seperti ini berarti ada realita yang belum semuanya ter-cover," ujar Rano.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Banten ini meyakini sejumlah tempat seni di Jakarta bisa diperbaiki agar para seniman bisa mengembangkan kesenian, seperti Taman Ismail Marzuki (TIM).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi