JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi anak dengan karakter yang unik membuat aktris Nycta Gina memutuskan melakukan biometric test kepada dua anaknya sekaligus.
Awalnya, Gina merasa perilaku putra sulungnya, Panutan Adhya Semesta Trinycta atau Uta, berbeda dari anak seusianya.
Bahkan, Uta terlihat berbeda dari adiknya, Lembar Putrih Trinycta (Uti).
"Aku enggak tahu ini anak sukanya apa, kalau disuruh apa-apa enggak mau, kalau ditanya apa-apa enggak mau jawab. Tapi sesekali dia benar jawabannya, kalau ditanya lagi dia ngaco jawabannya," kata Nycta Gina dalam vlog-nya KinosGina, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
Baca juga: Kena Bully, Nycta Gina dan Suami Jadi Lebih Hati-hati
Melihat keunikan itu, Gina akhirnya memutuskan menemui psikolog di salah satu rumah sakit di kota Bandung dan juga seorang pembaca biometric.
Setelah melakukan pemindaian sidik jari, baru ditemukan alasan mengapa perilaku Uta berbeda dari adiknya yang cenderung memiliki kepribadian seperti anak-anak pada umumnya.
Psikolog Efnie mengatakan, bagian otak yang dominan pada Uta adalah neocortex frontal lobe dengan karakter utama adalah pemikir.
Baca juga: Pertama Kali Kena Bully Netizen, Nycta Gina: Lebih Kejam dari Pembunuhan
Neocortex merupakan bagian otak yang dianggap paling mempengaruhi kecerdasan sosial manusia.
Menurut psikolog Efnie, hanya ada 30 persen anak di seluruh dunia yang memiliki fungsi neocortex setinggi Uta.
Salah satu contoh anak dengan jenis otak seperti ini adalah ilmuwan Albert Einstein.
Baca juga: Pindah Rumah Usai Banjir, Nycta Gina dan Rizky Kinos Malah Di-bully Netizen
Gina terlihat bahagia setelah mendengar penjelasan dokter.
Terlebih dari hasil biometric diketahui juga bahwa Uta termasuk tipe anak Riverse.
"Uti lebih ke entertainer, easy going, mau terima aturan , pada umumnya anak-anak," ujar Gina.
Baca juga: Nycta Gina Perlihatkan Potret Banjir yang Merendam Rumahnya
"Sedangkan Uta, di sidik jarinya banyak keunikan-keunikan yang bisa dibilang dia limited edition. Uta pokoknya kalau diarahkan Insya Allah dia bisa menjadi seperti Steve Jobs, Albert Einstein. Masya Allah apa bisa, Nak, ya mudah-mudahan ya," katanya.
Akhirnya Gina mengetahui alasan mengapa sikap putranya berbeda dengan anak pada umumnya, dan bagaimana cara menghadapi Uta nantinya.
"Jadi dia (Uta) kalau mau dikasih tahu sesuatu harus dengan alasan yang logis dulu, harus bisa diterima pikirannya baru dilakukan," ujar Gina.