Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Produser Harvey Weinstein Pernah Sebut Jennifer Aniston Harus Dibunuh

Baca di App
Lihat Foto
Dok. The Travel
Jennifer Aniston adalah seorang aktris berkebangsaan Amerika Serikat. Dia merupakan pemenang Emmy dan Golden Globe film Amerika Serikat.

KOMPAS.com - Rahasia tentang kejahatan kotor produser film Harvey Weinstein terus bermunculan setelah vonis bersalahnya dijatuhkan.

Pada Selasa (10/3/2020), New York Times mengungkap pelaku kejahatan seksual itu pernah menulis dalam email bahwa aktris Hollywood, Jennifer Aniston, seharusnya dibunuh.

Menurut dokumen pengadilan yang belum disegel yang diperoleh media, pernyataan ini dibuat sebagai tanggapan terhadap seorang reporter yang meminta komentar mengenai rumor dia meraba Aniston.

Pihak Aniston menolak berkomentar, tetapi sebuah sumber memberi tahu E! News bahwa itu tak benar.

Baca juga: Reuni Serial Friends Dikonfirmasi, Jennifer Aniston dkk Siap Berkumpul Lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tuduhan yang diluncurkan National Enquirer kepadanya tidak benar sehubungan dengan Jennifer. Dia tidak melecehkan atau menyerangnya," kata sumber tersebut.

Demikian juga, perwakilan hukum dan perwakilan sang produser menolak berkomentar.

Informasi lain yang diungkapkan oleh dokumen pengadilan yang baru saja disegel adalah kemarahan yang diungkapkan Bob Weinstein atas dugaan kejahatan saudaranya.

Baca juga: Penyelenggara Piala Oscar Depak Produser Hollywood Harvey Weinstein

"Kamu layak mendapatkan penghargaan prestasi seumur hidup untuk kebiadaban belaka dan imoralitas dan ketidakmanusiawian, karena tindakan yang telah kamu lakukan," tulis Bob kepada Harvey dalam email.

"Aku berdoa ada neraka yang nyata... Di situlah tempatmu," sambungnya.

Dalam email lain, Harvey mencoba meyakinkan orang untuk mendukung upayanya untuk terus bekerja di Miramax.

Baca juga: Harvey Weinstein Bebas dari Dakwaan dengan Jaminan Rp 14 Miliar

"Dewan berpikir untuk memecat saya. Yang saya minta adalah izinkan saya mengambil cuti dan menjalani terapi berat dan konseling di fasilitas atau di suatu tempat," tulis Weinstein.

"Izinkan saya untuk membangkitkan kembali diri saya dengan kesempatan kedua," lanjtunya.

Pada akhirnya, Weinstein direhabilitasi, tetapi ini tidak bisa mencegah dewan memecatnya.

Pria berusia 67 tahun itu akhirnya dinyatakan bersalah atas dua tuduhan, yakni pemerkosaan tingkat ketiga dan tindak pidana seksual tingkat pertama.

Baca juga: Jaksa Ajukan Tuduhan Baru terhadap Harvey Weinstein mengenai Serangan Seksual

Dia saat ini menunggu ditahan di penjara Rikers Island yang terkenal di New York dan menghadapi hukuman 29 tahun penjara.

Setelah kasus ini berakhir, Weinstein dan pengacaranya akan menuju ke barat Los Angeles, AS, di mana ia menghadapi empat tuduhan serangan seksual.

Namun, dia membantah semua tuduhan seks non-konsensual tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: EOnline
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi