Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

4 Fakta Meninggalnya Penyanyi Rama Aiphama

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Rama Aiphama, kelahiran Gorontalo, penyanyi Indonesia beraliran Melayu, dangdut, dan keroncong.
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Sayyid Muhammad bin Syagab Al-Idrus atau lebih dikenal dengan nama Rama Aiphama, meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020).

Penyanyi era 1980-an itu mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 61 tahun.

Kepergian Rama ini kali pertama dibenarkan oleh salah satu kerabat terdekatnya, Sam Alatas.

Baca juga: Punya Kontribusi dalam Kariernya, Cynthia Lamusu Kenang Jasa Rama Aiphama

"Benar kabar itu, saya dapat dari WhatsApp keluarga," kata Sam saat dihubungi wartawan, Rabu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, mendiang Rama telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Al Mohdar, Tapos, Depok, Jawa Barat.

1. Mengeluh lambung sakit

Adik Rama Aiphama, Ibrahim bin Syagab Al-Idrus, mengatakan bahwa sang kakak meninggal dunia secara mendadak.

Sebab, sepengetahuan Ibrahim, Rama tidak memilki riwayat penyakit kronis selama hidup.

Baca juga: Cynthia Lamusu: Rama Aiphama Sosok yang Berjasa dalam Karier Saya

"Enggak ada sakit, ya. Kemarin juga masih bercanda sama saya, dengan anak-anak saya. Enggak ada apa-apa, enggak perlihatkan dia sakit," kata Ibrahim.

Namun, Ibrahim menyebut Rama sempat mengeluhkan sakit lambung sebelum meninggal dunia kepada anaknya.

"Semalam, dia bilang sama anaknya katanya sakit lambung saja. Dia minum obat, lalu rebahan," ungkapnya.

Baca juga: Suara Anak Bergetar Saat Antarkan Rama Aiphama ke Peristirahatan Terakhir

2. Kronologi

Sementara Kemal, putra Rama, mengungkapkan kronologi meninggalnya sang ayah.

Kemal mengatakan, sebelum ayahnya meninggal, ia sempat mengeluhkan lambungnya yang sakit pada Selasa (10/3/2020) malam.

Sekira pukul 03.00, Rabu (11/3/2020) dini hari, Rama masih merasakan nyeri pada lambungnya.

Baca juga: Di Samping Pusara Rama Aiphama, Sang Anak Menunduk Sambil Berderai Air Mata

Rama, menurut Kemal, kemudian meminum obat untuk meredakan sakit lambungnya tersebut.

Namun, rasa sakit itu tak kunjung hilang.

"Sampai jam tiga, perutnya masih sakit terus. Setelah minum obat, katanya masih sakit banget. Akhirnya, semua keluarga disuruh ke rumah," kata Kemal.

Kemal berujar, ketika menjelang Subuh, Rama meminta Kemal untuk ditemani ke kamar kecil.

Baca juga: Hujan Deras Iringi Pemakaman Rama Aiphama, Adik: Ini Rahmat

Rama kemudian dibopong Kemal ke arah kamar kecil. Namun, belum sampai, Rama terjatuh.

"Saat saya angkat mau jalan ke kamar kecil, jalan dikit doang, sudah jatuh dan enggak bisa bangun lagi. Enggak sempat ada penanganan medis. Saya juga enggak kira secepat itu," ungkap Kemal.

3. Rencana bikin album

Kemal Aiphama mengungkapkan, sebelum meninggal, ayahnya berniat untuk mengerjakan album.

Baca juga: Profil Rama Aiphama, Penyanyi Tahun 90-an yang Bergaya Nyentrik

"Jadi sebenarnya, tahun ini tuh ada niatan album project, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain," kata Kemal.

Sebelum album, dua bulan yang lalu, kata Kemal, Rama lebih dulu mengeluarkan singel teranyarnya.

"Kemarin tuh baru rilis, dua bulan lalu, lagu selawat. Lagu itu ada yang bahasa Mandarin gitu," ungkapnya.

Baca juga: Rama Aiphama Meninggal, Mansyur S: Dia Baik Sekali, Suka Bercanda

4. Baru akan dilibatkan proyek

Di sisi lain, penyanyi Chintya Lamusu mengaku terkejut mendapatkan kabar duka dari ibunda bahwa Rama Aiphama meninggal dunia.

Sebab, saat itu, Chintya tengah berbincang dengan musisi Iwang Noorsadi mengenai gebrakan baru terkait lagu-lagu lawas.

Dari perbincangan itu, kata Cynthia, tersebutlah nama Rama Aiphama untuk dilibatkan ke dalam proyek tersebut.

Baca juga: [POPULER HYPE] Rama Aiphama Meninggal Dunia | Kehebohan Siwon Belanja Mi Instan di Jakarta

"Jadi, kami mau janjian, ajak ketemu (termasuk Rama Aiphama) untuk membuat produk digital dari lagu-lagu zaman dulu," kata Cynthia Lamusu.

Cynthia mengaku baru akan mengabari Rama Aiphama pada Rabu (11/3/2020) ini.

Namun, Rama Aiphama meninggal dunia.

"Baru rencana hari ini mau telepon Kak Rama untuk ketemuan dan mengurusi itu, eh, pagi-pagi dibangunin ibu dan dapat berita ini," ujar Cynthia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi