Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Perantau Pulang Kampung di Tengah Pandemi Corona, Ini Kata Edward Suhadi

Baca di App
Lihat Foto
Instagram Edward Suhadi
Influencer Edward Suhadi
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Influencer Edward Suhadi mengaku mengerti dengan keadaan masyarakat Indonesia kelas menengah ke bawah yang melakukan mudik di tengah masa social distancing akibat pandemi covid-19.

Sebab, menurut Edward, masyarakat Indonesia tersebut tengah mengalami keadaan yang terdesak di kota rantaunya.

Baca juga: Cara Asyik Edward Suhadi Ajak Masyarakat Cegah Penyebaran Covid-19 Lewat Video Singkat

Perihal ini diungkapkan Edward saat berbincang dengan putri kedua Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, dalam live stream fest 2020 dikutip Kompas.com, Minggu (5/4/2020).

"Tapi buat jutaan orang, jauh lebih kompleks itu ya (korbankan rasa kangen), yang enggak bisa makan di sini, makan di mana? Orangtuanya sudah renta di kampung," kata Edward.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi enggak semudah anak-anak Jaksel untuk ngomong 'peduli kesehatan, tetap mau mudik', jadi enggak semudah itu, memang aku sangat mengerti juga," tambahnya.

Baca juga: Telur Ceplok, Kampanye Edward Suhadi agar Masyarakat Tak Panic Buying di Tengah Pandemi Covid-19

Apalagi, kata Edward, banyak yang mengalami penghasilan yang menurun, tetapi tetap harus terpaksa membayar kontrakan atau indekos.

Dalam suatu kesempatan, Edward sempat melihat unggahan media sosial yang mengecam masyarakat yang tetap lakukan mudik di tengah social distancing.

Dalam unggahan tersebut Edward mengaku tertegun dengan komentar di dalamnya.

Baca juga: Alami Pelecehan Seksual, Soraya Larasati Imbau agar Olahraga di Rumah Saja

"Baca reply-nya, biasanya banyak anak perantau yang bilang 'kamu enggak lihat dari sudut pandang kita, kita juga enggak mau mencelan orangtua kita, di sini kita enggak punya duit, mau makan apa? Duit tinggal Rp 5.000'," kata Edward menirukan perkataan perantau.

Namun berbeda dengan masyarakat kelas menengah ke atas.

Menurut pandangan Edward, model masyarakat ini memiliki rumah sendiri dan tabungan yang cukup saat jalani masa social distancing.

Baca juga: Soraya Larasati Alami Pelecehan Seksual di Kompleks Perumahannya Saat Lari Pagi

"Kita sebagai terdidik, sebagai terpelajar kelas menengah dengan mudah (tolak) jangan mudik atau teman-teman saya yang biasanya mudik, yang punya rumah dan punya tabungan, jadi yang mereka korbankan hanya rasa kangen ingin pulang," ucapnya.

Dengan hal ini, Edward tetap percayakan kepada pemerintah Indonesia untuk menanggulangi problematika tersebut.

"Jadi entarnya bagaimana, saya garuk-garuk kepala botak saya aja udah, saya juga enggak mengerti, Mbak Yen," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi