JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara dan produser film Angga Dwimas Sasongko mempertanyakan skema kebijakan pemerintah soal kartu prakerja untuk para pekerja kreatif dan seniman.
Melalui akun Instagram-nya, Angga menilai langkah pemerintah membantu pekerja kreatif dan seniman dengan kartu prakerja harus dipertanyakan.
Baca juga: Pastikan Karyawan Tetap Dapat THR, Angga Sasongko: Pemimpin Makannya Terakhir
"Pertama, apakah ini stimulus yang tepat sasaran untuk para pekerja kreatif dan seniman yang kehilangan pekerjaan di saat pandemic?" tulis Angga saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/4/2020).
Menurut Angga, jika tujuannya membantu para pekerja kreatif dan seni yang terdampak virus corona, maka hal yang dibutuhkan bukan pelatihan seperti dalam kartu prakerja.
Para pekerja kreatif dan seniman sudah memiliki keahlian masing-masing.
Baca juga: Ada 2,9 Juta Pendaftar, Simak Cara Pemilihan Peserta Program Kartu Prakerja
Oleh karena itu, Angga menilai memasukkan bantuan untuk para pekerja kreatif dan seniman ke kartu prakerja adalah langkah tidak tepat.
Perlu diingat kembali, kartu prakerja adalah bantuan dari pemerintah bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan.
"Lalu kedua, kemarin (kata) menteri Airlangga budgetnya naik dari Rp 10 T di APBN 2020 menjadi Rp 20 T, berarti ada Rp 10 T tambahan biaya atau dana. Dananya dari mana?" lanjut sutradara NKCTHI tersebut.
Baca juga: Angga Dwimas Sasongko Siap Persembahkan Berbagai Acara untuk Glenn Fredly
Angga Dwimas Sasongko menyayangkan jika dana tambahan tersebut berasal dari stimulus ekonomi senilai Rp 405 triliun.
Ayah satu anak ini para pekerja kreatif dan seniman tidak sepenuhnya merasakan manfaat dari kartu itu.
"Kalau duit Rp 10 T yang dari stimulus untuk pekerja kreatif dan seniman itu ditaruh di prakerja, benefitnya lebih gede buat mitranya prakerja, dong? Bukan buat individunya, dong?" tulis Angga.
Baca juga: Berapa Insentif yang Didapat Penerima Kartu Prakerja?