KOMPAS.com - Mantan anggota The Beatles Paul McCartney meminta agar pasar basah di China ditutup.
Ia mengaitkan tempat itu sebagai "praktik kuno" yang dianggapnya memiliki efek sama seperti "melepaskan bom atom."
McCartney menjelaskan, karena situasi lockdown sekarang ini, dia harus terpisah dari istrinya yang sedang ada di New York, AS.
Sementara dia dan putrinya Mary, serta keluarganya ada di London, Inggris.
Baca juga: Bantu Perangi Corona, Sederet Musisi Dunia dan WHO Gelar Konser Virtual, Tayang 19 April di JOOX
McCartney tak bisa membayangkan yang sedang terjadi saat ini.
Mungkin dia pernah melihat berbagai bentuk krisis sebelumnya, tetapi tidak seperti saat ini yang memengaruhi semua orang di seluruh dunia pada waktu bersamaan.
"Ini menakutkan," ujar McCartney.
Baca juga: Wabah Corona, Steffy Eks Cherrybelle Batal Menikah Bulan Ini
Bersama pembawa acara radio Howard Stern, McCartney lalu membicarakan tentang pasar basah di China yang menjual sayuran segar, daging, dan ikan yang menurut mereka itu penyebab krisis global saat ini.
"Saya benar-benar berharap ini akan berarti bahwa pemerintah China akan berkata 'Oke, kita benar-benar harus melakukan yang super higienis di sekitar sini'. Itu sedikit kuno (dengan) makan kelelawar," kata McCartney.
McCartney mengibaratkan kondisi itu seperti bom atom yang siap meledak kapan pun.
Baca juga: Produser Dheeraj Kalwani Berencana Garap Film tentang Wabah Virus Corona
"Mereka mungkin seperti melepas bom atom, karena ini memengaruhi seluruh dunia," imbuhnya.
Tak hanya itu, McCartney juga menyoroti tentang orang-orang yang bersatu menghadapi wabah ini.
Menurut dia itu hal yang bagus karena jika tidak bersatu, maka semua akan selesai.
Baca juga: One Piece 978 Tak Rilis Pekan Ini gara-gara Pandemi Virus Corona
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.