JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Angga Dwimas Sasongko masih merasakan kehilangan atas kepergian sosok musisi legendaris Glenn Fredly.
Kata Angga, persahabatannya dengan Glenn Fredly terjalin dengan unik dan mengalir begitu saja.
Kisah ini disampaikan Angga Dwimas Sasongko dalam sebuah diskusi yang dipandu Adriano Qalbi.
Perbincangan ini disiarkan secara live di akun Instagram Visinema, Jumat (17/4/2020) malam.
Angga Dwimas menceritakan pertemuannya dengan Glenn Fredly terjadi saat ia dipercaya menjadi sutradara video klip single "Let Say Love".
Baca juga: Angga Dwimas Sasongko: Visinema Tengah Godok Film Horor Perdana
Lagu tersebut hasil kolaborasi Glenn Fredly bersama Endah N Rhesa dan Sandhy Sondoro pada tahun 2009.
"Kelar (syuting video klip) jam 10 (malam), tapi gue ngobrol sama Glenn sampai jam 3 pagi. Enggak tahu kenapa gue sama Glenn nyambung saja. Dia sama gue sama-sama pengagum Gusdur," ucap Angga Dwimas Sasongko.
Sejak saat itu, kata Angga Dwimas, intensitas pertemuannya dengan Glenn Fredly semakin sering.
Selanjutnya, Angga Dwimas sering menonton konser Glenn Fredly. Sedangkan, pelantun "Januari" itu sering mampir ke kantor Angga.
Hingga suatu ketika, bencana alam gempa bumi di Mentawai, Sumatera Barat, pada Oktober 2010 terjadi, Angga dan Glenn memutuskan untuk terjun ke lokasi bencana sebagai relawan.
Baca juga: Angga Dwimas Pastikan Tetap Bagi THR dan Tak Ada PHK di Visinema
Angga bersama Glenn Fredly dan tim Visinema Pictures saat itu, yakni Oka dan Bagas menyambangi Mentawai untuk memberikan bantuan.
Tak main-main, Angga Dwimas Sasongko dan Glenn Fredly berada di Mentawai selama dua tahun.
Oleh sebab itu, Angga sudah merasa Mentawai menjadi bagian sendiri dari Visinema Pictures.
Meski banyak waktu terbuang, Angga Dwimas tak merasa sia-sia untuk membantu orang lain.
Sejak saat itu, keakrabannya dengan Glenn Fredly pun semakin kuat.
Hingga akhirnya, kata Angga, obrolannya bersama Glenn mengilhami tercetusnya film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2014).
"Akhirnya gue cerita (sama Glenn Fredly) soal ketemu Sani Tawainella, Glenn bilang, 'jadiin film saja itu barang (cerita)'. Kami bikin social experiment tanpa ada permintaan. Akhirnya kami bareng-bareng ngerjain film Cahaya Dari Timur," ucap Angga.
Baca juga: Ziarah ke Makam Glenn Fredly, Angga Dwimas Sasongko: Dia Lebih Besar dari Karyanya
Bukan tanpa kendala, Angga dan Glenn Fredly sempat terhenti mengerjakan film tersebut karena kehabisan uang setelah investor memutuskan mundur.
Beruntung, kata Angga, ada tokoh nasional Gita Wirjawan yang membantu pendanaan sehingga film itu berhasil rampung.
"Nah itu kami jadiin titik start kami, setelah Cahaya Dari Timur, Glenn jadi bagian dan pemegang saham dan jadi komisaris dan salah satu board of director Visinema," ucap Angga.
"Karena dia merubah banyak cara pandang, makanya pas dia pergi kayak losing something," katanya menambahkan.
Baca juga: Angga Dwimas Sasongko Ziarah ke Makam Glenn Fredly, Ucapkan Selamat Paskah
Diketahui, film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku bercerita tentang Sani Tawainella (Chicco Jericho) yang ingin menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di Ambon melalui sepak bola.
Di tengah kesulitan hidup serta pilihan antara keluarga atau tim sepakbolanya, Sani ditugaskan membawa timnya mewakili Maluku di kejuaraan nasional.
Film yang berlatar belakang konflik di Ambon ini meraih banyak penghargaan.
Diberitakan sebelumnya, Glenn Fredly mengembuskan napas terakhir pada Rabu (8/4/2020) di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan.
Glenn Fredly meninggal dunia di usia 44 tahun akibat komplikasi penyakit meningitis.
Baca juga: Ungkap Sosok Glenn Fredly, Angga Dwimas: Beta Rasa Bung Masih Ada
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.