Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Vakum 5 Tahun Usai Rumah Dara Sukses, The Mo Brothers: Kami Terlalu Idealis

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Tri Susanto Setiawan
Sutradara film The Night Comes For Us, Timo Tjahjanto, berpose di Pippo Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Duo sutradara Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel yang dikenal dengan nama The Mo Brothers pernah meraih sukses lewat film Rumah Dara pada 2010.

Film yang dibintangi oleh Shareefa Danish ini membuat nama mereka melambung di kancah perfilman Indonesia.

Baca juga: Timo Tjahjanto Siapkan Sekuel untuk The Night Comes For Us

Namun, setelah film Rumah Dara, mereka sempat vakum selama lima tahun membuat film bersama untuk genre horor-thriller.

Tak ada yang tahu pasti alasannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, dalam sesi obrolan bersama Joko Anwar yang disiarkan lewat podcast bernama Jokan, Senin (20/4/2020), keduanya mengungkap alasan mereka.

Baca juga: 5 Fakta Film Ratu Ilmu Hitam, Karya Duet Joko Anwar dan Kimo Stamboel

Kimo mengatakan, setelah Rumah Dara menuai sukses, banyak tawaran datang padanya, tetapi belum sesuai kriteria mereka.

"Rumah Dara itu was not that success full, di mana setelah itu gue sama Timo selalu di-approach untuk bikin film ini itu, cuma gue kan sama Timo ada ini sendiri (kriteria)," ucap Kimo Stamboel.

Sementara Timo Tjahjanto mengakui, kala itu mereka terbawa selera pribadi sehingga membuat mereka tanpa disadari harus absen selama lima tahun menggarap film bareng.

Baca juga: Timo Tjahjanto: Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 Lebih Menegangkan

"Harus gue akui, Rumah Dara itu gue kemakan hype gue sendiri. Karena kami masuk beberapa festival sendiri (di luar negeri). Jadi kami merasa kayak smooth selling nih buat kami," ucap Timo.

Kimo menimpali, setelah film Rumah Dara, banyak tawaran untuk kembali membuat film bertema serupa, namun mereka enggan untuk membuatnya.

"Iya dan ada orang beberapa yang nawarin kayak mau enggak bikin film hantu, cuma kami terlalu idealis waktu itu, lama-lama tawaran kayak gitu mulai hilang," ucap Kimo.

Baca juga: Cerita Kimo Stamboel Bikin Film Horor Berbekal Handycam

"Ada satu tawaran dari salah satu produser Jepang, cuma kami merasakan kayak kurang gitu," timpal Timo.

Meski demikian, baik Kimo dan Timo mampu kembali berkarya dan menunjukkan taji mereka dengan membuat film berjudul Headshot pada 2016.

Adapun, Headshot adalah sebuah film laga Indonesia yang dirilis pada Desember 2016 dan disutradarai oleh Mo Brothers.

Baca juga: Timo Tjahjanto Belum Bisa Produksi Si Buta dari Gua Hantu karena Pandemi Corona

Film ini menjadi film pertama Iko Uwais yang ditukangi oleh sutradara asal Indonesia.

Headshot mendapatkan empat nominasi pada Festival Film Indonesia 2016 dan berhasil memenangi dua di antaranya.

Setidaknya, film ini meraup pendapatan kotor sebanyak Rp 25,6 miliar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi