JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Timo Tjahjanto berbagi pengalamannya ketika menggarap film Sebelum Iblis Menjemput yang tayang pada 2018.
Film yang dibintangi Chelsea Islan dan Pevita Pearce ini ternyata menjadi pelipur lara untuk Timo Tjahjanto yang tengah mengalami gundah.
Ketika itu salah satu filmnya, The Night Comes for Us, mengalami keterlambatan proses post production.
Baca juga: Timo Tjahjanto: Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 Lebih Menegangkan
Di sela-sela waktu luang tersebut, Timo mencoba menggarap film lain yang akhirnya tercetuslah Sebelum Iblis Menjemput.
"Jadi gue ngajuin ke Pak Wicky (produser) gimana kalau gue bikin film Sebelum Iblis Menjemput," ucap Timo dalam sesi obrolan bersama Kimo Stamboel dan Joko Anwar dalam podcast Jokan, baru-baru ini.
"Dan Pak Wicky kasih waktu asal enggak mengganggu post production The Night Comes for Us, ya enggak masalah," tambahnya.
Baca juga: Profil Timo Tjahjanto, Sutradara Film Sebelum Iblis Menjemput
Ternyata ia bisa menyelesaikan tahap demi tahap film Sebelum Iblis Menjemput dengan baik dan efisien.
"Proses penulisan Sebelum Iblis Menjemput juga cepat banget, kayaknya gue tulis (skrip) mungkin totalnya tiga minggu kali ya, karena pada saat itu biar gimana film Night Comes for Us itu nunggu juga buat diselesaikan. Akhirnya gue memanage itu berdua," ucap Timo.
Timo tak memungkiri, meski dikerjakan dalam waktu yang relatif pendek, Sebelum Iblis Menjemput cukup membuatnya puas.
Baca juga: Timo Tjahjanto Belum Bisa Produksi Si Buta dari Gua Hantu karena Pandemi Corona
"Begitu gue lihat hasilnya Sebelum Iblis Menjemput yang setelah gue hitung, dari pertama ngetik skrip sampai (tayang) di bioskop itu cuma empat bulan loh...," ucap Timo.
"Dari situ gue sadar asal kita disiplin itu bisa selesai tepat waktu," ucap Timo.
Kata Timo, film Sebelum Iblis Menjemput juga telah mengajarkannya hal baru dalam proses pembuatan film.
Baca juga: Timo Tjahjanto Ungkap Cerita di Balik Pembuatan Film Headshot
"Sedangkan itu, penyakit gue sama Kimo Stamboel itu, bikin film terlalu berlama-lama sama suatu adegan atau lainnya. Sedangkan tawaran bikin film lain numpuk untuk dikerjakan," ucap Timo.
Selain itu, Timo senang bisa mengeksplor sub tema baru dalam genre horor.
"Nah ini sebenarnya manageable, tapi hasilnya sendiri gue senang karena bisa explore sesuatu yang di horor Indonesia jarang, kayak demonologi itu bisa improve di sinilah," kata Timo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.