Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Soal Pembayaran Starvision, HOOQ Digital Minta Chand Parwez Urus di Singapura

Baca di App
Lihat Foto
Oik Yusuf/KOMPAS.com
Aplikasi Hooq di Android.
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Guntur Siboro, Country Head HOOQ Indonesia, meminta Chand Parwez menghubungi perusahaan pemegang hak konten di layanan video on demand tersebut untuk mengetahui kelanjutan kerja samanya.

Diberitakan sebelumnya, Chand Parwez sangat kecewa terhadap ditutupnya HOOQ karena masih ada beberapa konten dari Starvision yang belum dibayar.

Chand Parwez menyebutkan bahwa HOOQ belum membayar tayangan Cek Toko Sebelah The Series Season 2.

Merespons pernyataan Chand Parwez, Guntur Siboro menyarankan agar menghubungi HOOQ Mauritius yang mengurus semua hak konten tayangan di layanan video streaming tersebut.

Baca juga: Fakta Tutupnya HOOQ dan Tanggapan Mitra Kerjanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nah, hak konten itu dipegang oleh perusahaan HOOQ lain, bukan HOOQ Digital yang dilikuidasi ini. Jadi, saya sudah sampaikan ke Pak Parwez bahwa saya tidak terlalu mengerti soal yang satu lagi," kata Guntur saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Guntur Siboro menambahkan bahwa perusahaan HOOQ Digital dan Hooq Mauritius itu berbeda kepentingan.

Oleh sebabnya, Guntur meminta agar Chand Parwez menghubungi perusahaan HOOQ di Singapura jika ingin meminta kejelasan tentang konten-konten Starvision yang ada di sana.

"Jadi, Pak Parwez tidak tanda tangan sama HOOQ Digital yang dilikuidasi ini. Yang sedang kita bicarakan sedang dilikuidasi ini kan HOOQ Digital," kata Guntur.

Baca juga: HOOQ Resmi Ditutup, Bagaimana Nasib Pelanggannya?

Diketahui, HOOQ Digital berhenti beroperasi terhitung tanggal 30 April 2020.

Hooq Digital merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara Singapore Telecommunication Ltd (Singtel), Sony Pictures Television, dan Warner Bros Entertainment, yang didirikan pada 2015.

HOOQ Digital beroperasi di beberapa negara Asia, di antaranya adalah Singapura, Filipina, Thailand, Indonesia, dan India dengan jumlah pengguna yang diklaim mencapai 80 juta.

Baca juga: Chand Parwez: Pembayaran HOOQ untuk Cek Toko Sebelah Belum Lunas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi