JAKARTA, KOMPAS.com - Tak terasa, tepat pada 26 April 2020, sudah tujuh tahun berpulangnya Ustaz Jeffry Al Buchori atau lebih dikenal sebagai Uje.
Banyak kenangan dan pesan yang diberikan Uje semasa hidupnya, baik kepada keluarga dan para sahabat.
Rindukan momen bersama
Salah satu anak mendiang Uje, Abidzar Al Ghifari, mengaku merindukan momen-momen kebersamaan dengan sang ayah.
Baca juga: Kisah Abidzar, Harapannya Touring Moge Bareng Sang Ayah, Uje, Kandas
Menurut Abidzar, begitu banyak momennya bersama sang ayah yang tak bisa terulang.
"Sebenarnya banyak banget sih momen bareng yang hilang ya, enggak cuma di rumah, tetapi kayak lagi hang out bareng," ucap Abidzar dari YouTube Alfie Alfandy, Sabtu (3/5/2020).
Salah satunya, kata Abidzar, yang paling terasa adalah ketika ia mengendarai sepeda motor.
Kebetulan, Abidzar kini memiliki hobi yang sama dengan Uje, yakni mengendarai sepeda motor besar alias moge.
Baca juga: Putra Uje, Abidzar: Tungguin Dedek, Nanti di Surga Kita Motoran Bareng
Abidzar mengaku, sejak ayahnya pergi, ia belum kesampaian merasakan touring jarak jauhbersama ayahnya.
Selain itu, momen dibonceng dengan motor besar tak akan bisa dirasakan lagi oleh Abidzar.
Kenangan Alfie Alfandy
Aktor Alfie Alfandy mengenang tujuh tahun berpulangnya mendiang Ustad Jefri Al Buchori atau Ustad Uje.
Baca juga: Kangen Ayah, Abidzar Sering Menangis Dengarkan Lagu Uje
Alfie mengaku, hingga kini ia belum menemukan orang yang bisa menggantikan sosok Uje, baik sebagai pendakwah ataupun sebagai sahabat.
"Biasanya dulu almarhum mengisi semua acara di stasiun TV saat Ramadhan, dengan suaranya dia. Gue pribadi belum pernah nemuin ustaz rock n roll seperti dia," ucap Alfie dari akun YouTube Alfie Alfandy, Minggu (3/5/2020).
Alfie pun teringat ketika ia pernah mendengarkan sebuah lagu dari kaset yang ia beli.
Baca juga: Peringati 3 Tahun Kepergian Uje, Pipik Bawa Anak-anak Ibadah Umrah
Ternyata, kata Alfie, lagu yang ia dengarkan adalah milik Uje.
Oleh sebab itu, kata Alfie, ia belum menemukan sosok seperti Uje kembali.
"Dan belum nemu ustaz se-rock n roll itu, suaranya juga terngiang di kuping. Semoga Allah SWT tempatkan dia di tempat tertinggi," ucap Alfie.
Baca juga: Umi Pipik Tidak Mengambil Sepeser Pun Warisan Uje
Kerinduan keluarga
Abidzar mencurahkan rasa rindunya yang sudah tak tertahan pada ayahnya.
"Kangen banget. Yang pasti mau motoran bareng," ujar Abidzar.
Abidzar lalu menyampaikan pesan menyentuh untuk Uje.
Ia meminta ayahnya menantinya di surga.
"Tungguin dedek (Abidzar), sambut di depan pintu surga nanti di surga kita naik motor," ujar Abidzar.
Baca juga: Putra Almarhum Uje Ingin Ikuti Jejak Sang Ayah
Tangis untuk Uje
Abidzar sering menangis ketika mendengarkan lagu-lagu ayahnya.
Abidzar mengaku lagu tersebut membuatnya tersentuh, apalagi di kala ia sedang rindu dengan sosok dai kondang yang dikenal luwes tersebut.
Meski lagu berjudul "Ayah Bunda" tak terlalu populer semasa Uje masih hidup, tetapi lagu itu punya kedekatan emosional baginya.
Lagu "Ayah Bunda" dirilis pada tahun 2011 yang merupakan bagian dari album "Shalawat Cinta".
Sepanjang hidupnya, Uje sudah mengeluarkan tiga album religi, yakni Lahir Kembali (2005), Shalawat (2006), dan Shalawat Cinta (2011).
Selain itu, Uje juga pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam lagu "Surga Hati" yang album religi Para Pencari-Mu yang dirilis tahun 2007.
Pesan terakhir Uje
Sebelum meninggal dunia tujuh tahun lalu, ustaz Jeffry Al Buchori atau Uje menyampaikan pesan terakhir pada putranya, Abidzar Al Ghifari.
Abidzar mengatakan, sebelum ayahnya meninggal, ia diberi pesan agar selalu menjadi orang baik.
"Harus jadi orang yang baik, itu selalu yang ditekankan, contoh Rasul, walaupun disakiti tetap harus baik," ujar Abidzar.
Menurut Abidzar, ayahnya tak henti mengingatkan keluarga agar selalu berada di jalan kebaikan dalam hidup, entah kondisinya sepahit apa pun.
Permintaan jadi penerus Uje
Abidzar mengaku cukup jengkel dengan banyaknya desakan pada dirinya.
Desakan itu, kata Abidzar, adalah permintaan kepadanya untuk mengikuti jejak mendiang ayahnya menjadi dai kondang.
Abidzar mengatakan, semua itu tak mudah dan butuh waktu untuk melakukannya.
Meski demikian, Abidzar berjanji, suatu saat ia pasti bakal memilih jalan hidup seperti ayahnya.
Adapun, Uje lahir di Jakarta, 12 April 1973, dan meninggal di Jakarta, 26 April 2013 pada usia 40 tahun.
Uje meninggal akibat kecelakaan tunggal sepeda motor di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Uje meninggalkan seorang istri bernama Pipik Dian Indrawati yang ia nikahi pasa tahun 1999.
Lalu empat orang anak, yakni Adiba Khanza Az-Zahra, Abidzar Al Ghifari, Ayla Azuhro, dan Attaya Bilal Rizkillah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.