JAKARTA, KOMPAS.com – Kisah Si Doel hingga kini masih digemari oleh banyak orang dari berbagai generasi.
Cerita Si Doel telah menjelma ke berbagai bentuk, mulai dari novel, layar lebar, sinetron, FTV, hingga film trilogi.
Salah satu bagian ceritanya yang populer adalah Si Doel Anak Sekolahan yang dikemas dalam bentuk sinetron.
Baca juga: Alasan Mandra Tak Kunjung Menikah di Si Doel Anak Sekolahan hingga Film
Sosok Rano Karno adalah orang yang meramunya menjadi salah satu sinetron dengan penonton terbanyak di Indonesia ini. Para pemain punya karakter kuat tanpa saling mendominasi membuat sinetron ini gurih dan layak ditonton oleh semua orang.
Tak heran, sinetron yang tayang pada tahun 12 Maret 1994 hinga episode terakhir 26 Juni 2006 ini masih sering diputar oleh stasiun televisi.
Lalu, bagaimana Rano Karno selaku sutradara bisa mengumpulkan para pemain yang tepat dengan tokohnya masing-masing?
Baca juga: Mengenang Para Pemain Si Doel Anak Sekolahan yang Telah Meninggal
Sebut saja, mendiang Basuki dengan peran Mas Karyo, Benyamin Sueb sebagai Babe Sabeni, Pak Tile sebagai Kong Ali, dan masih banyak lagi.
Dalam obrolan yang disiarkan secara Live di akun Instagram @sidoelanaksekolahan, Minggu (3/5/2020) malam, Rano Karno menceritakannya.
Rano mengaku, semua pemain sinetron Si Doel Anak Sekolahan sudah ia amati sejak lama. Sehingga, hal itu menjadi kunci mengapa semua pemain begitu menyatu dengan karakter yang mereka perankan.
“Ini kembali lagi ke sejarah panjang nih, karena saya kenal Babe Benyamin dari tahun 1971, jadi memang sebelum beliau main film saya kenal beliau penyanyi, karena rumah beliau kan di Jiung, saya di Kemayoran,” ucap Rano Karno.
Baca juga: Profil Basuki, Pemeran Mas Karyo di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan
Kata Rano, sejak kisah Si Doel diangkat ke layar lebar pertama kali, Benyamin sudah berperan menjadi ayahnya.
“Nah satu kesempatan mainlah dalam film Si Doel Anak Betawi tahun 1974,” kata Rano.
Rano mengatakan, hal itu juga berlaku dengan pemain lainnya yang sudah ia kenal lama dan amati.
“Kalau sama Mak Nyak (Aminah Cendrakasih) itu jujur saya lebih dekat dengan ibunya Mak Uwo (Wolly Sutinah), ibunya Mak Nyak, jadi dalam Si Doel Anak Betawi Mak Uwo jadi nenek saya, nah kakek saya itu bapak saya Soekarno M Noer,” ucap Rano.
Baca juga: Profil Aminah Cendrakasih, Mak Nyak di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan
Lantaran sudah saling kenal dan telah diamati terlebih dahulu, Rano merasa mudah untuk menyusun para pemain sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
“Nah pas Si Doel Anak Sekolahan saya tinggal petik (ambil) saja, kayak Mandra saya tahu dia main lenong, kayak Basuki Karyo itu saya sudah amati kenal dari di Srimulat, makanya saya sudah amati masing-masing supaya pas,” ucap Rano.
“Nah Sarah (Cornelia Agatha) itu saya amati dari (film) Rini Tomboy, dan saya lihat pas kalau saya ajak nanti, pas saya tawarin itu dia juga merasa kayak pas dengan dia,” tambah Rano.
Dengan bekal itu pula, Rano mengaku semua pemain Si Doel Anak Sekolahan tanpa melalui proses casting. Proses casting hanya dilakukan Rano Karno pada sesi kelima.
Baca juga: Oplet Si Doel Dibeli Rp 525.000, Kini Ditawar Rp 1 Miliar
Adapun, cerita Si Doel berawal dari novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Datoek Madjoindo yang lebih dulu menceritakan kisahnya lewat novel terbitan Balai Pustaka 1932.
Lalu, pada tahun 1974, sutradara lawas Sjumandjaja mengangkatnya ke layar lebar untuk pertama kali. Dan pada tahun 1994, Rano Karno mengembangkannya dengan latar cerita lebih modern dalam bentuk sinetron.
Para pemainnya antara lain, Aminah Cendrakasih sebagai Lela atau Mak Nyak, Maudy Koesnaedi sebagai Zaenab, Suti Karno sebagai Zaitun atau Atun, Mandra sebagai Mandra, Bendot sebagai Pak Bendot, Nunung sebagai Nunung, dan masih banyak lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.