Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

4 Cerita Pandji Pragiwaksono soal Awal Mula Kariernya sebagai Komika

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA GITA NATALIA SEMBIRING
Artis peran Pandji Pragiwaksono berkunjung ke redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019) dalam rangka promo film Mendadak Kaya.
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Pandji Pragiwaksono dikenal sebagai salah satu stand up comedian atau Komika papan atas yang sangat diperhitungkan.

Dalam video di kanal YouTube CGV Kreasi, Pandji Pragiwaksono berbagi kisah seputar kariernya sebagai komika.

Berikut rangkuman dari Kompas.com.

1. Komedi menyelamatkan dari bully

Pandji Pragiwaksono mengaku sering menjadi korban bully di sekolah sejak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Mulai melucu itu gue SMP, karena gue mulai dibully SMP," kata Pandji Pragiwaksono seperti dikutip Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begitu pula, saat di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Pandji Pragiwaksono lagi-lagi menjadi korban bullying.

"SMA, kemampuan melucu juga melindungi gue dari pukulan senior-senior. Dulu gue sering banget dipukulin senior, bingung gue. Pukul-pukul sayang tapi kan sayang-sayang keras, jadi tetap sakit," ungkap Pandji.

"Komedi itu membuat gue jadi terlindungi dari bully," ucap Pandji melanjutkan.

Baca juga: Korban Bully sejak SMP, Pandji Pragiwaksono: Komedi Melindungi Gue

2. Lucunya semakin terasah saat kuliah

Saat kuliah, Pandji Pragiwaksono lebih serius lagi untuk menjalani dunia lawak.

"Waktu gue kuliah, gue mulai ditanggapi sama orang. Kalau gue bercanda mulai ditonton. Sebenarnya tahu gue lucu beneran, ada bakatnya, mungkin pas siaran radio," ujar Pandji.

"Karena, orang mulai ada reaksinya si ini lucu. Sampai akhirnya gue tahu stand up comedy, gue niatin jadi pelawak," imbuh Pandji.

Pandji Pragiwaksono mengatakan kariernya di dunia komika saat ini telah melalui proses yang panjang.

Apalagi, dia merasa bukan yang terlucu di lingkungannya ketika masih kecil.

3. Pakai ilmu jurusan desain produk industri untuk karier komedi

Bapak dua anak yang merupakan lulusan jurusan Desain Produk Industri ITB ini mengatakan pernah mempelajari ilmu pemasaran selama masa perkuliahan.

Meski tidak bekerja sesuai jurusan kuliahnya, Pandji Pragiwaksono menuturkan ilmunya masih terpakai untuk melawak.

"Karena gue belajarnya di desain produk industri, gue tuh diajarin soal mempelajari market, melihat peluang pada pasar, terus bikin presentasi produk. Prinsip-prinsip ini kepakai mulu dalam (melawak)," ujarnya.

Itulah yang menurut Pandji Pragiwaksono berperan penting untuk karier komedinya.

"Karena saya belajar pemasaran dan saya bisa melawak, makanya lumayan laku," ujar Pandji berkelakar.

Baca juga: Lulusan Desain Produk Industri, Pandji Pragiwaksono: Saya Melawak Pakai Ilmu Pemasaran

4. Alasan stand up comedy sering dimulai dengan kalimat "gue tuh penasaran deh..."

Bagi penikmat stand up comedy, mungkin sering mendengar setiap komedian mulai melontarkan leluconnya dengan kalimat "gue tuh penasaran deh..."

Pandji Pragiwaksono mencoba menjelaskan mengapa kalimat itu begitu sering digunakan, terutama oleh pendatang baru.

"Itu adalah rata-rata stand up comedian yang baru stand up, melakukan itu karena dia pikir stand up comedy rata-rata seperti itu," kata Pandji.

Pola seperti itu, menurut Pandji, dikarenakan mengikuti kalimat yang diucapkan komedian idola.

"Anak-anak yang baru itu karena dia lihat idolanya kayak gitu, dia pikir emang jadi stand up comedian mesti seperti itu," ucap Pandji Pragiwaksono.

"Tapi makin lama, dia makin menemukan dirinya dan makin tahu caranya ngomong. Rata-rata mereka kayak gitu karena emang stand up itu biasa datang dari keresahan kan, jadi ngomongnya gitu 'gue bingung ya'," tutur Pandji Pragiwaksono.

Baca juga: Mengapa Stand Up Kerap Diawali Gue Tuh Heran Deh, Ini Jawaban Pandji Pragiwaksono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi