Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Tradisi Brobosan Iringi Pemakaman Didi Kempot

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Didi Kempot.
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi brobosan dilakukan di rumah duka penyanyi campursari Didi Kempot.

Pihak keluarga meminta untuk melakukan prosesi khas dari Jawa Timur ini sebelum jenazah diberangkatkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari, Desa Majasem, Ngawi, Jawa Timur.

Baca juga: Tantri KotaK: Selamat Jalan Mas Didi Kempot

"Seperti permintaan keluarga, saat ini ada tradisi brobosan di mana keluarga akan melewati bawah peti jenazah," kata reporter KompasTV, Reydha Pulpy, dikutip Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Tradisi Brobosan adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa ketika ada kerabat atau keluarganya yang meninggal dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Admin Instagram Sobat Ambyar: Kemarin Malam Masih Dapat SMS dari Didi Kempot

Brobosan sendiri dilakukan dengan cara berjalanan di bawah keranda jenazah yang sedang diangkat tinggi-tinggi.

Kegiatan tersebut biasanya dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan ke makam.

Jenazah pun dibawa dengan berjalan kaki karena letak TPU tidak terlalu jauh dari rumah duka.

Baca juga: Isyana Sarasvati Bersyukur Pernah Berduet dengan Didi Kempot

Disebutkan jaraknya hanya 400 meter.

"Peti jenazah akan dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk kemudian ada iring-iringan dari keluarga dan pelayat menuju tempat pemakaman," lanjut Reydha.

Pihak kepolisian dan dinas kesehatan mengimbau agar para pelayat yang datang di rumah duka untuk menerapkan physical distancing sebagaimana dianjurkan pemerintah.

Baca juga: Jenazah Didi Kempot Dishalatkan di Rumah Duka

Didi Kempot lahir di Surakarta, 31 Desember 1966 dan meninggal dunia pada 5 Mei 2020 dalam usia 53 tahun.

Sebelumnya, Liliek, kakak kandung Didi Kempot, dalam wawancara di Kompas TV, mengabarkan kematian adiknya.

"Tadi malam di Rumah Sakit Kasih Ibu di Solo," kata Liliek seperti dikutip Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Didik Nini Thowok: Selamat Jalan Mas Didi Kempot, Engkau Seniman Hebat

Kepergian Didi Kempot ini meninggalkan duka mendalam bagi para penggemarnya.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, pelantun “Suket Teki” mengeluhkan panas pada badannya.

“Terus bilang 'kok panas', ya sudah ke hotel. Kira-kira satu jam pulang, mau ke dokter dulu bilangnya," kata Liliek.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi