Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Teater Perempuan-Perempuan Chairil Akan Ditayangkan Secara Daring

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Aksi Reza Rahardian dan Marsha Timothy saat pentas teater bertajuk Perempuan Perempuan Chairil di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (11/11/2017). Pementasan Perempuan Perempuan Chairil bercerita tentang perjalanan hidup Chairil Anwar melalui puisi-puisinya yang memaknai kemerdekaan manusia dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Melalui kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja, Bakti Budaya Djarum Foundation menayangkan secara daring biografi puitis penyair Chairil Anwar dalam lakon Perempuan-Perempuan Chairil.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengatakan, lakon Perempuan-Perempuan Chairil kembali ditayangkan lantaran melihat antusiasme penonton di Teater Jakarta beberapa tahun lalu.

Baca juga: Puisi Aku Chairil Anwar

"Penayangan pementasan ini merupakan upaya yang kami lakukan untuk mengenalkan masyarakat secara lebih jauh sosok Chairil Anwar," kata Renitasari dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Selain itu, kata Renitasari, pementasan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap Charil Anwar serta pembuktian bahwa karya sastra Indonesia tetap aktual dan dapat diangkat dengan kemasan kekinian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Melalui kegiatan ini, diharapkan kita lebih mengenal sosok Chairil Anwar melalui kisah di balik puisi-puisi ciptaannya," ujar Renitasari.

Baca juga: Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45

Lakon Perempuan-Perempuan Chairil ditayangkan pada 9 dan 10 Mei 2020 pukul 14.00 WIB di website www.indonesiakaya.com atau YouTube IndonesiaKaya.

Lakon ini menampilkan Reza Rahadian sebagai Chairil Anwar, Marsha Timothy sebagai Ida, Chealsea Islan sebagai Sri Ajati, Tara Basro sebagai Sumirat, dan Sita Nursanti sebagai Hapsah Wiriaredja.

Kisah ini terinspirasi dari buku berjudul "Chairil" karya Hasan Aspahani dari buku itulah Happy Salma dan Agus Noor selaku sutradara menemukam bentuk dan fokus pemanggungan Chairil.

Baca juga: 28 April, Hari Puisi Nasional dan Mengenang Chairil Anwar

Lakon ini tersaji dalam empat babak, yang menggambarkan hubungan Chairul dengan empat perempuan, yakni Ida, Sri, Mirat, dan Hapsah.

Ida Nasution adalah mahasiswa, penulis yang hebat, pemikir kritis dan bisa menyaingi intelektual Chairil ketika keduanya berdebat.

Selanjutnya Sri Ajati, juga seorang mahasiswa, bergerak di tengah pemuda-pemuda hebat pada zamannya, ikut main teater, jadi model lukisan, gadis ningrat yang tak membedakan kawan.

Baca juga: Mira Lesmana Cari Lokasi untuk Film Chairil Anwar

Sementara Sumirat seorang yang terdidik yang lincah, tahu benar bagaimana menikmati keadaan, mengagumi keluasan pandangan Chairil, menerima dan membalas cinta Chairil dengan sama besarnya, tapi akhirnya cinta itu kandas.

Lalu akhirnya, Chairil disadarkan oleh Hapsah bahwa dia adalah lelaki biasa. Perempuan yang memberikan anak kepada Chairil ini berani mengambil risiko mencintainya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi