Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kapok, Roy Kiyoshi Petik Pelajaran dari Kasus Narkoba yang Menjeratnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG
Pembawa acara Roy Kiyoshi dalam jumpa pers Indobesian Television Awards 2018 di Hard Rock Cafe, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara Roy Kiyoshi akhirnya angkat bicara soal kasusnya dalam penyalahgunaan narkotika.

Roy Kiyoshi mengaku syok dan menyesal dengan perbuatannya. Ia menjadikan kasus ini sebagai sebuah pembelajaran.

Baca juga: Direhabilitasi, Roy Kiyoshi: Saya Butuh Pengobatan

“Syok, dan ini pembelajaran juga buat teman-teman untuk tidak membeli tanpa resep,” kata Roy Kiyoshi di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2020).

Hari ini, Roy Kisyoshi menjalani rehabilitasi di RSKO Jakarta Timur. Dia mengaku membutuhkan perawatan khusus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Roy Kiyoshi Dipindahkan ke RSKO untuk Jalani Rehabilitasi

“Saya memang sakit. Saya butuh pengobatan lebih lanjut,” ujar Roy Kiyoshi.

Roy Kiyoshi dipindahkan oleh Polres Jakarta Selatan setelah menjalani asesmen di BNNP pada Rabu kemarin. Roy Kiyoshi juga telah mendekam di dalam penjara selama 10 hari.

Baca juga: Roy Kiyoshi Pernah Pingsan dan Dilarikan ke UGD Saat Syuting

Diberitakan sebelumnya, Satresnarkoba Polres Jakarta Selatan menangkap Roy di kediamannya di kawasan Cengkareng Indah, Jakarta Barat, Rabu (6/5/2020).

Kasatnarkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tanjung mengatakan pihaknya menemukan 21 butir pil psikotropika.

Baca juga: Dari Balik Jeruji, Roy Kiyoshi Tegaskan Bukan Pencandu Narkoba

Sementara itu, Vivick juga mengatakan hasil tes urine Roy menunjukkan positif zat psikotropika atau jenis benzodiazepine.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi