Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ruben Onsu Merasa Bersalah Rumahkan 2.500 Karyawannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS
Ruben Onsu saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020)
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara Ruben Onsu merasa sangat bersalah harus rumahkan ribuan karyawannya karena dampak virus corona atau Covid-19.

Saat berbincang bersama Helmy Yahya, Ruben mengungkapkan kesedihan itu.

Baca juga: Menangis Kenang Olga Syahputra, Ruben Onsu Ungkap Penyesalan Terbesarnya

"Wah itu bekecamuk sekali, rasanya sedih, saya pernah ngerasain hidup susah Mas Helmy," kata Ruben Onsu di kanal YouTube Helmy Yahya dikutip Kompas.com, Kamis (21/5/2020).

Ruben mengibaratkan ia sedang menahkodai sebuah kapal yang diterjang berbagai halangan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab itu, dia harus menurunkan beberapa awak kapalnya. Meski tidak di kembalikan dengan tangan kosong, Ruben tetap merasa bersalah.

Baca juga: Ruben Onsu Hanya Ambil Untung Rp 1.000 dari Geprek Bensu

"Tapi kan kondisinya saya harus terus melaju di tengah terpaan terus dan ini tidak hanya terjadi pada saya, tapi semuanya," ujar Ruben.

Hal terberat ketika ia harus rumahkan ribuan karyawaannya itu adalah ketika mengingat keluarga mereka yang hidup susah.

"Sedih, kebayang mereka pulang, punya keluarga, mendengar mereka harus di rumahkan. Saya enggak bisa (kuat)," kata Ruben dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Ruben Onsu: Bisnis Geprek Berawal dari Usaha Suplai Telur

Diberitakan sebelumnya, akibat dampak pandemi Covid-19, Ruben harus merumahkan 2.500 dari 6500 karyawan yang bergantung hidup pada bisnisnya itu.

Ia terpaksa merumahkan ribuan karyawan karena tak sanggup untuk menggaji selama beberapa bulan ke depan.

Ruben hanya bisa memberikan gaji mereka selama sebulan dan ditambah dengan uang tunjangan hari raya (THR).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi