Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Tinggal di Bali, Happy Salma Ceritakan Kondisinya Saat Pandemi Corona

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA GITA
Happy Salma saat ditemui dalam jumpa pers film Sekar di Galeri Indonesia Kaya, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Happy Salma menceritakan kondisi Bali selama masa pandemi corona atau Covid-19.

Seperti diketahui, Happy Salma memang sudah menetap di Bali setelah resmi menikah dengan sang suami, Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthayasa.

Sama seperti halnya masyarakat kebanyakan, pemain film Dilan 1990 juga turut berada di rumah saja selama masa pandemi corona.

Berikut hal yang dirasakan Happy Salma selama di rumah seperti dirangkum Kompas.com.

Baca juga: Cerita Penanganan Corona di Bali, Happy Salma: di Sini Disiplin tapi Tak Terkurung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Masih bisa melihat pemandangan

Walau tetap berada di rumah, Happy Salma mengakui ada pembatasan-pembatasan yang diterapkan di Bali.

Namun, dia merasa bersyukur karena bisa melihat pemandangan di Bali, yang selalu menyuguhkan keindahan.

“Di sini lebih terbatas berpergian, tapi di sini banyak tempat terbuka, ke sungai masih bisa. Terus kalau keluar dibatasi kita tuh,” tutur Happy Salma dalam live Instagram @palarifilms bersama pemain film Ali & Ratu Ratu Queens seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (23/4/2020).

Baca juga: Sambut Usia 4 Dekade, Dian Sastro Berkaca pada Marsha Timothy dan Happy Salma

2. Masyarakat disiplin

Happy Salma mengaku bahwa masyarakat Bali rupanya patuh dalam menjalankan pencegahan virus corona untuk tetap berada di rumah saja.

Di samping itu, adapula pecalang yang turut mengingatkan warganya untuk tetap menggunakan masker saat berpergian.

“Di sini enggak tahu kenapa orang-orangnya disiplin. Ada pecalang juga, mereka ngecek, enggak pakai masker disuruh ambil masker,” ucap Happy Salma.

“Benar-benar hati-hati, tapi enggak kaya terkurung sih” ujar Happy Salma menambahkan.

Diketahui, provinsi Bali tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tetapi, mereka membatasi pergerakan orang luar dengan memanfaatkan aparatur desa.

Dengan kata lain, desa adat melakukan pengawasan ketat terhadap orang luar yang bukan dari daerahnya.

Baca juga: Cerita Penanganan Corona di Bali, Happy Salma: di Sini Disiplin tapi Tak Terkurung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi