JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar melihat bahwa masyarakat luar negeri lebih sadar tentang buruknya budaya menonton di situs streaming film ilegal.
Ada dua hal yang membuat Joko Anwar melihat pembajakan dan peredaran situs streaming ilegal di luar negeri tidak seramai di Indonesia.
Faktor pertama adalah pemerintah yang mau bergerak dan memberantas peredaran situs streaming ilegal.
"Kalau di luar negeri kayak di Amerika, law enforcement-nya sangat aktif dilakukan. Mereka juga aktif melakukan take down untuk situs-situs yang menyediakan pembajakan," kata Joko Anwar dalam siaran langsung di Instagram @aprofi.id.
Baca juga: Joko Anwar Berharap Penegakan Hukum untuk Pembajak Film Ditingkatkan
Tak cukup sampai di situ, pemerintah di luar negeri juga selalu membawa para pembajak film ke jalur hukum.
Dengan demikian, para pelaku yang berkecimpung di dunia streaming ilegal merasa jera dengan bisnis kotornya.
Faktor kedua adalah kesadaran masyarakat menikmati tontonan dengan kualitas gambar tingkat tinggi.
Baca juga: Kritik Penonton Film Bajakan, Joko Anwar: Kenapa Kalian Jahat Sekali?
Joko Anwar mengambil contoh Korea Selatan, yang masyarakatnya sudah memiliki mental menonton film lewat situs streaming ilegal sama seperti halnya dengan mencuri.
"Kalau masyarakat sudah maju mentalnya, mereka akan menonton film dengan kualitas terbaik yang ada di situs legal," kata sutradara Perempuan Tanah Jahanam tersebut.
"Ya itu sih, negara maju masyarakatnya juga sudah maju. Mereka demand quality stuff," ujar Joko Anwar.
Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah mulai melakukan pemblokiran terhadap situs streaming ilegal sejak akhir 2019.
Baca juga: Joko Anwar: Nonton di Situs Ilegal Itu Sama seperti Mencuri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.