Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Joko Anwar Sebut 2 Faktor Keberhasilan Luar Negeri Berantas Pembajak Film

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Kevin Rizky Pratama
Joko Anwar, saat ditemui di acara Galaxy Movie Studio Offline Class di Central Park Mall, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar melihat bahwa masyarakat luar negeri lebih sadar tentang buruknya budaya menonton di situs streaming film ilegal.

Ada dua hal yang membuat Joko Anwar melihat pembajakan dan peredaran situs streaming ilegal di luar negeri tidak seramai di Indonesia.

Faktor pertama adalah pemerintah yang mau bergerak dan memberantas peredaran situs streaming ilegal.

"Kalau di luar negeri kayak di Amerika, law enforcement-nya sangat aktif dilakukan. Mereka juga aktif melakukan take down untuk situs-situs yang menyediakan pembajakan," kata Joko Anwar dalam siaran langsung di Instagram @aprofi.id.

Baca juga: Joko Anwar Berharap Penegakan Hukum untuk Pembajak Film Ditingkatkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak cukup sampai di situ, pemerintah di luar negeri juga selalu membawa para pembajak film ke jalur hukum.

Dengan demikian, para pelaku yang berkecimpung di dunia streaming ilegal merasa jera dengan bisnis kotornya.

Faktor kedua adalah kesadaran masyarakat menikmati tontonan dengan kualitas gambar tingkat tinggi.

Baca juga: Kritik Penonton Film Bajakan, Joko Anwar: Kenapa Kalian Jahat Sekali?

Joko Anwar mengambil contoh Korea Selatan, yang masyarakatnya sudah memiliki mental menonton film lewat situs streaming ilegal sama seperti halnya dengan mencuri.

"Kalau masyarakat sudah maju mentalnya, mereka akan menonton film dengan kualitas terbaik yang ada di situs legal," kata sutradara Perempuan Tanah Jahanam tersebut.

"Ya itu sih, negara maju masyarakatnya juga sudah maju. Mereka demand quality stuff," ujar Joko Anwar.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah mulai melakukan pemblokiran terhadap situs streaming ilegal sejak akhir 2019.

Baca juga: Joko Anwar: Nonton di Situs Ilegal Itu Sama seperti Mencuri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi