JAKARTA, KOMPAS.com - YouTuber Ferdian Paleka meluruskan perihal videonya yang menyatakan maaf tapi bohong dan menantang polisi.
Diketahui, saat Ferdian masih menjadi buruan polisi beredar video prank ia meminta maaf tetapi bohong.
Lewat kanal YouTube-nya, Ferdian Paleka menyebut video yang beredar tersebut adalah hoaks.
Menurut Ferdian, ada pihak yang ingin menjatuhkannya melalui video permintaan maaf tetapi bohong tersebut.
“Jadi yang video kemarin, bukan gue nantang polisi yang 30 ribu followers gue bakal nyerahin diri. Itu bukan gue sama sekali, masa iya gue nantangin polisi? Dan buat kalian belum follow Instagram gue, itu cuma satu Instagram gue guys,” kata Ferdian Paleka seperti dikutip Kompas.com, Minggu (21/6/2020).
Baca juga: Ferdian Paleka Kembali Unggah Video Konten di YouTube, Apa Isinya?
“Jadi kemarin banyak banget yang jatuhin gue, yang bikin akun palsu seolah-olah itu gue padahal enggak sama sekali,” ujar Ferdian menambahkan.
Bahkan, Ferdian menegaskan bahwa sejak dia menjadi buruan polisi soal konten prank sampah kepada waria, ia sama sekali tak memegang handphone sehingga tidak main sosial media.
“Makanya semenjak kejadian itu, gue sama sekali enggak megang hp. Makanya gue kaget pas video klarifikasi palsu katanya gue yang bikin. Padahal, itu video tahun lalu, gue bercandaan dengan salah satu orang,” tutur Ferdian Paleka.
Sebelumnya, Ferdian Paleka menyatakan permintaan maaf atas video konten prank sampah.
Ferdian mengaku tak menyangka bahwa konten itu bisa viral dan membuatnya berujung dipenjara.
Baca juga: Perjalanan Kasus Ferdian Paleka hingga Akhirnya Bebas dari Penjara
Diketahui, Ferdian Paleka dan dua temannya ditangkap atas video konten prank yang memberikan sampah dan batu bata pada waria atau transpuan.
Ferdian Paleka ditangkap dan ditahan setelah korban prank melaporkan kejadian itu kepada pihak yang berwajib.
Namun, pada 4 Juni 2020, Ferdian Paleka dibebaskan karena korban mencabut laporannya.
Baca juga: Mengungkap Alasan Korban Prank YouTuber Ferdian Paleka Cabut Laporan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.