Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

HUT Ke-55 Harian Kompas, Tulus Buka Penampilan dengan "Teman Hidup"

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/DIENDRA THIFAL RAHMAH
Tulus tampil di Java Jazz Festival 2020 yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu(1/3/2020) Tulus membawakan lagu Monokrom,Labirin,Ruang Sendiri.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Tulus membuka acara HUT ke-55 Harian Kompas dengan lagu "Teman Hidup".

Acara yang bertajuk "Kawan Dalam Perubahan" ini disiarkan langsung Kompas TV pada Minggu (28/6/2020).

Baca juga: Bung Karno, Sosok di Balik Nama Harian Kompas...

Tidak sendiri, Tulus ditemani dengan rekan-rekannya yang mendampinginya bermain musik dalam acara tersebut.

Dengan suara dan musik yang terdengar syahdu, Tulus seakan menggambarkan Harian Kompas sebagai surat kabar yang selalu menemani pembaca di setiap peristiwa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenakan pakaian hitam, Tulus menunjukkan penggambaran itu dalam bait-bait lirik yang berada dalam "Teman Hidup".

Baca juga: 55 Tahun Harian Kompas, Berikut Sejarah dan Asal-usul Nama Kompas

"Tetaplah bersamaku, jadi teman hidupku//Berdua kita hadapi dunia//Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju//Bersama arungi derasnya waktu," begitu punyi lirik "Teman Hidup" yang dinyanyikan Tulus secara mendalam.

Sebagai informasi, Harian Kompas genap berusia 55 tahun sejak pertama kali resmi terbit pada 28 Juni 1965.

Dua hari sebelum terbit, Presiden Soekarno menamai Harian Kompas sebagai pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba.

Baca juga: 55 Tahun Harian Kompas, Panduan Masyarakat Mengarungi Informasi dan Peristiwa

Baru empat bulan berjalan sejak awal berdiri, tepatnya 4 hingga 5 Oktober 1965, Harian Kompas diminta tidak terbit karena situasi politik.

Hingga keesokan harinya, 6 Oktober 1965, Harian Kompas mendapatkan izin kembali untuk terbit.

Namun pada 21 Januari 1978, Harian Kompas kembali dilarang terbit oleh pemerintah.

Baca juga: Politisi, Relawan, hingga Eks Pemred Harian Kompas Diajukan Jokowi Jadi Dubes

"Saya yang ditelepon, 'kalimatnya biasa aja. Besok Kompas enggak boleh terbit'," ungkap Wakil Pemimpin Redaksi 1978, P Swantoro, dikutip Kompas.com dari siaran Kompas TV.

Setelah beberapa hari, 6 Februari 1978, Harian Kompas diizinkan kembali terbit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi