Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita Gofar Hilman, Tinggalkan Dunia Narkoba, Mimpi Jadi Penyiar Terwujud

Baca di App
Lihat Foto
Instagram Gofar Hilman
Gofar Hilman
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyiar sekaligus konten kreator Gofar Hilman membagikan kisah masa kecilnya, di mana sempat tak tahu menjadi seorang kurir narkoba.

Gofar pun kala itu masih duduk di bangku sekolah dan telah mengenal narkoba berjenis putaw. Akan tetapi dia sempat tak tahu bahwa putaw itu adalah jenis narkoba.

Selain itu, Gofar juga menjelaskan alasannya menjadi seorang penyiar yang sudah banyak dikenal.

Baca juga: Gofar Hilman Ceritakan Masa Kecilnya, Pernah Jadi Kurir Narkoba

Berikut beberapa pernyataan Gofar Hilman seperti dirangkum Kompas.com.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Lihat Teman Meninggal akibat narkoba

Gofar Hilman menceritakan bagaimana salah seorang temannya meninggal akibat narkoba.

Gofar yang tak tahu menjadi kurir narkoba juga sudah mengetahui cara menyuntikan putaw tersebut.

Baca juga: Gofar Hilman Tersadar Bahaya Narkoba Setelah Temannya Meninggal

Hingga akhirnya dia melihat efek yang tidak baik dari penggunaan narkoba.

“Jadi gue waktu SD temenannya sama anak kuliah, abang-abangan gue inilah yang ngajarin gue musik punk, hardcore tahun 93 atau 94 lah pertama kali putaw itu kan, gue SD. Mereka tuh sakaw, dua orang junkie parah. Ya diajarin nyuntik ke dia, terus gue lihat efeknya apa ya,” kata Gofar Hilman kepada Kompas.com.

“Awal-awal jadi kurir gue enggak tahu ya putaw itu narkoba. Bayangin gue udah belajar jadi narkos, kurir narkoba, lu bayangin kalau gue ditangkep gimana gitu,” sambung Gofar Hilman.

Baca juga: [VIDEO] Gofar Hilman: Jadi Kurir Narkoba Saat Masih SD hingga Alasan Ogah Undang Ariel


2. Berjanji tak menggunakan narkoba

Gofar yang melihat efek tidak baik narkoba, dari sejak itu berjanji untuk tidak akan mengonsumsi narkoba.

Menurut Gofar Hilman ada cara lain untuk membuatnya bisa bersenang-senang tanpa mengonsumsi narkoba. Hingga sampai saat ini pun dia tak pernah menyentuh barang haram tersebut.

“Ya, ketika dia meninggal akhirnya menyadarkan bahwa ternyata narkoba merenggut orang yang gue sayang ya. Itulah gue berjanji sampai kapan pun gue enggak mau menyentuh narkoba cuy,” kata Gofar lagi.

“Enggak guna men, karena gue bisa bersenang-senang tanpa zat-zat stimulan gitu,” ujar Gofar menambahkan.

3. Ingatkan bahaya narkoba

Selain itu, Gofar pun mengingatkan agar jangan pernah mencoba-coba narkoba. Pasalnya dia telah melihat sendiri bagaimana efek dari narkoba tersebut bekerja, yang mana membuat orang bertindak tidak baik.

Sampai akhirnya dia melihat temannya meninggal dunia.

“Sampai sekarang nih tidak pernah tertarik untuk cobain narkoba, even itu pil gue enggak tertarik. Karena sudah dikasih lihat keburukan waktu SD, sejak dini banget, gue yang nyuntikin sampai jidatlah gitu,” kata Gofar Hilman lagi.

“Gue lihat itu menyakiti diri sendiri, wah ini enggak benar ini. Ya udahlah, jadi horor, gue enggak tertarik untuk narkoba,” sambung Gofar.

4. Jadi penyiar, mimpi jadi kenyataan

Selain menceritakan mengenai kisah masa kecilnya, Gofar pun membagikan alasan dia menjadi seorang penyiar radio.

Saat masih kecil, Gofar memang sudah kepincut dengan radio Suara Kejayaan. Bahkan dia sampai rela merogoh kocek menyaksikan para idolanya.

“Sebenarnya gue sangat suka radio ya, cuma ya gue dulu penyuka radio SK, Suara Kejayaan. Kayak penyiar Diamor grup, Komeng, Jarwo, Rudi Sipit terus Ulfa Dwiyanti, Parto Patrio gitu. Itu kayak ngeliat mereka seru banget jadi penyiar,” kata Gofar Hilman.

“SMP tahun 96 sering banget nonton mereka, bayar Rp 500 perak nonton penyiar live, seru banget. Akhir 90-an dunia radio mulai berubah kegonjang-ganjingan si SK ini karena masalah finansial kalau enggak salah,” tutur Gofar Hilman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi