JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu anggota girlband TWICE, Nayeon kembali menerima ancaman pembunuhan.
Pada tanggal 1 Juli 2020, laman Facebook dengan nama 'Death is the key' mengunggah tulisan yang berisi keinginan untuk membunuh Nayeon.
Laman Facebook tersebut anehnya sudah terverifikasi dan disukai lebih dari 24.000 akun.
Dalam unggahannya, terdapat foto Nayeon dengan tanda silang berwarna merah di atasnya, disertai tulisan bernada ajakan.
Baca juga: JYP Ancam Laporkan Penguntit Nayeon TWICE
"Guys, dukung kami, kami akan mencoba membunuh Nayeon. Kami admin, akan bertemu di 205 Gangdong-Daero, Seongnae-dong, Gangdong-gu, Seoul, Korea Selatan. Dan coba untuk menemukan mereka," tulis akun tersebut.
"Berharap kalian mendukung kami, kematian dekat, Nayeon!," tulis akun itu di bagian akhir pesan.
Penggemar Nayeon mencoba mencari tahu siapa sebenarnya admin di balik akun Facebook tersebut, dan diketahui bahwa lokasi mereka ada di Beijing, China.
Walaupun sekarang akun tersebut sudah menghilang, penggemar masih sangat khawatir apabila pesan tersebut nyata dan bukan akun pancingan.
Baca juga: Geram Nayeon TWICE Dihampiri Penguntit, JYP Entertainment Ambil Langkah Hukum
Khawatir akan keselamatan Nayeon, penggemar akhirnya mulai membuat tagar #ProtectNayeon di Twitter dan mengirim surat elektronik pada JYP Entertainment terkait ancaman kematian ini dan sedang menunggu respons.
Sebelumnya, Nayeon juga pernah menerima ancaman pembunuhan dari penguntitnya.
Ancaman itu diketahui dari beredar suara rekaman diduga suara dari penguntit tersebut.
"Ini situasi hidup dan mati dimana saya dan Nayeon mungkin segera meninggal. Dan ini bukan lelucon. Saya dan Nayeon mungkin segera mati jika dia tetap mengabaikan saya," ucapan dari penguntit itu.
Baca juga: Didatangi Penguntitnya di Pesawat, Nayeon TWICE Dijaga Polisi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.