JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah tak lagi menjadi vokalis band Dewa 19, Ari Lasso sukses menjadi penyanyi solo.
Ari Lasso mengaku, keberhasilannya tidak hanya karena kemampuannya, tetapi juga dukungan tim yang mengiringi nyanyiannya.
Baca juga: Raih 1 Juta Subscriber di YouTube, Ari Lasso: Ambil Baiknya, Buang Buruknya
Pria kelahiran kota Madiun ini membeberkan bahwa ia sangat mementingkan band pengiringnya di atas panggung.
"Zaman solo album tahun 1999-2000, Ari Lasso masih merangkak-rangkak, itu aku udah maunya kalau nyanyi bikin band sendiri," kata Ari Lasso dikutip dari YouTube Luna Maya, Senin (6/7/2020).
"Yang mana aku ambil band termahal di Jakarta waktu itu, Trends Poitting, yang main di Hard Rock," sambungnya.
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Lirih - Ari Lasso
Ayah lima orang anak itu lalu menuturkan fakta ini belum pernah diungkapnya selama ini, termasuk bayaran setiap yang diterimanya sebagai solois.
"Ini ya, misalkan budget manggungnya Ari Lasso Rp 8 juta waktu tahun 1999 atau 2000, sebelum albumku meledak," ujar Ari Lasso.
Namun, kualitas band termahal yang didapat Ari Lasso itu juga harus sebanding dengan dana yang dikeluarkannya.
Baca juga: Alasan Luna Maya Larang Ari Lasso Lepas Label Kaus BTS Pemberiannya
"Itu Rp 4 juta sudah hilang untuk band. Kemudian untuk kru, untuk manajemen, untuk bla-bla," ungkap Ari Lasso.
Setelah dikurangi dengan berbagai kebutuhan orang-orang di belakang layar, Ari Lasso hanya mengantongi sekitar seperempat dari bayaran asli.
"Itu kalau pulang, Rp 1,2 juta sampai Rp 800.000, berdarah-darah," tutur Ari Lasso.
Baca juga: Ari Lasso Sebut Tak Suka BTS, Luna Maya: Kok Jahat Sih
Tetapi dari itu semua Ari Lasso mengambil hikmah, mungkin kualitas keseluruhan musik saat menyanyi itulah yang juga membuatnya masih bisa eksis di industri hiburan Tanah Air hingga sekarang.