Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Debut Iqbaal Ramadhan Jadi Burung Perkutut di Podcast Sandiwara Sastra

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS
Iqbaal Ramadhan sebelum menaiki KRL untuk touring stasiun Milea, di Stasiun Gondangdia, Rabu (5/2/2020)
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com- Artis peran Iqbaal Ramadhan turut serta dalam program Sandiwara Sastra lewat podcast. Iqbaal bakal melakukan debutnya sebagai pengisi suara burung perkutut.

Tentunya sebuah hal yang berbeda bagi Iqbaal karena sebelumnya dia berhasil memerankan beragam karakter dalam sebuah karya film.

“Di Sandiwara Sastra aku diamanatkan jadi perkutut, ini peran pertama bukan manusia,” tutur Iqbaal Ramdhan dalam konfrensi pers virtual via zoom, Senin (6/7/2020).

Baca juga: Iqbaal Ramadhan hingga Najwa Shihab Terlibat Podcast Sandiwara Sastra

Iqbaal menyebut sebagainya tantangan baru, dan dia memastikan suara burung yang dikelurakan dapat dimengerti orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Jadi burungnya sendiri jadi kayak manusia nanti dan itu menarik sekali,” tambah Iqbaal Ramadhan.

Selain itu, Iqbaal juga melakukan pendalaman karakter dengan mendengar suara-suara dari burung perkutut.

Baca juga: Iqbaal Ramadhan Bicara soal Pacar dan LDR

Dengan adanya Sandiwara Sastra lewat podcast, pemain “Dilan 1990” ini berharap dapat melestarikan karya sastra Indonesia. Apalagi, menurut Iqbaal, begitu banyak remaja seusianya yang kini mendengarkan podcast.

“Apalagi aku ngerasa podcast lagi naik. Podcast bisa didengerin ketika kita melakukan hal lain,” ujar Iqbaal menambahkan.

Hingga saat ini sudah 27 aktor yang telah tergabung dalam Sandiwara Sastra dan akan memainkan peran yang berbeda-beda.

Dan sejauh ini sudah enam episode yang sudah dipersiapkan dengan durasi sekitar 30 menit.

Beberapa produksi cerita karya sastra yang telah rampung yakni novel “Helen dan Sukanta” (Pidi Baiq), novel “Lalita” (Ayu Utami), “Berita dari Keboyoran” (Pramoedya Ananta Toer), “Ronggeng Dukuh Paruk” (Ahmad Tohari), cerpen “Kemerdekaan” (Putu Wijaya) dan cerpen “Mencari Herman” (Dewi Lestari).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi