Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Joko Anwar: Saya Enggak Percaya Monopoli Layar Bioskop

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Joko Anwar dalam Galaxy movie studio offline class di Central Park, Jakarta Barat pada Jumat (6/3/2020).
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com- Sutradara Joko Anwar mendapat sebuah pertanyaan soal monopoli layar bioskop dari Helmy Yahya dalam kanal YouTube Helmy Yahya Bicara.

Di situ, Joko Anwar menjawab dia sudah tidak memercayai lagi dengan adanya monopoli layar bioskop atau layar bioskop dikuasai segelintir pihak.

Justru Joko berujar, bioskop saat ini sudah sangat terbuka.

Baca juga: Joko Anwar Jelaskan Prosedur Syuting di Masa New Normal

“Saya enggak percaya dengan monopoli layar (bioskop) lagi ya, karena sekarang sudah terbuka, bahkan menurut saya bioskop sangat open semua film,” kata Joko Anwar seperti dikutip Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko pun lantas memberikan contoh soal pendistribusian film luar negeri dan Indonesia sekarang ini.

“Jadi kalu kita lihat di luar negeri ya itu ada distributor. Jadi ada produser film, mereka tidak bisa langsung ke exhibitor (bioskop), tidak bisa langsung ke bioskop untuk minta film mereka diputar. Distributor sebagai penyaring, jadi film yang layak tayang di bioskop, mereka ambil untuk diditribusikan ke bioskop-bioskop,” tutur Joko Anwar.

Baca juga: Akses Netflix Dibuka Telkom, Joko Anwar: Ekosistem Industri Film Semakin Sehat

“Nah di Indonesia yang terjadi, produser langsung ke exhibitor, jadi mereka langsung meminta film mereka diputar. Nah bioskop, karena mereka tidak mau dianggap tidak nasionalis, mereka itu memutar semua yang diproduksi film sejelek apapun. Jadi kalau ada yang bilang menguasai layar, saya enggak percaya itu sih,” sambung Joko Anwar.

Selain itu Joko Anwar juga menjelaskan beberapa film yang mendapat layar sedikit lantaran tidak laku. Joko menyebut ada faktor tertentu film yang mendapatkan banyak layar.

“Enggak ada itu, karena enggak laku. Film itu gini, ada pasarnya seberapa besar, film yang memiliki potensi penontonnya banyak dari segi genre element-element atraktif termasuk pembuatnya, pemainnya, temanya, ceritanya, sumber, baik dari novel, TV,” ucap Joko Anwar lagi.

“Kemudian bikin asesmen. Ini perusahaannya punya pengalaman untuk membikin promosi marketing atau enggak,” ujar Joko menambahkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi