Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Merasa Tak Adil, Ini Curahan Hati Yati Surachman soal Honor dan Perfilman Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Baharudin Al Farisi
Yati Surachman saat dijumpai di Gedung Trans, Mampang Prapatan, Jumat (12/6/2020).
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com- Artis senior Yati Surachman membicarakan soal artis senior Indonesia yang menurutnya kurang dihargai oleh rumah produksi.

Bergelut di industri film Indonesia sejak tahun 1975, Yati melihat ada kesenjangan perlakuan pada artis senior dan artis baru.

Artis kelahiran Yogyakarta, 8 Agustus 1957 itu melihatnya dari honor artis senior yang justru seakan diinjak-injak. Bagaimana Yati melihat industri perfilman saat ini, berikut curahan hatinya.

Baca juga: Yati Surachman Minta Honor Artis Senior Dihargai dengan Layak

Tak dihargai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yati Surachman yang mewakili para pemain senior merasa kurang dihargai sejumlah rumah produksi.

"Ya, memang kita sangat sayangkan di Indonesia itu pemain-pemain yang sudah lama justru kurang dihargai. Justru honornya malah diinjak-injak, malah ada kesan mereka bilang 'masih untung dikasih kerjaan', gitu," ungkap Yati.

Perbandingan biaya produksi

Yati menganalisa dan membandingkan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh rumah produksi saat menggunakan pemain baru dan pemain senior.

Baca juga: Yati Surachman Merasa Pemain Senior Kurang Dihargai, Honornya Malah Diinjak-injak

"Kalau kita pakai pemain baru untuk satu scene itu pasti produksi berhari-hari. Tapi, kalau kita yang sudah legend, mungkin cuma sekian jam. Jadi secara biaya produksi juga akan mengecilkan," ujar Yati Surachman.

Ingin harga yang layak

Bukan menuntut harga yang fantastis, Yati dan mengaku menyuarakan suara artis senior lainnya itu hanya ingin diberi honor yang layak.

"Cuma ya itu, kembali kepada beberapa yang disebut produser pelaksananya, ya tolong kami juga bukan kepengin harga yang wah, yang selayaknya aja," ujarnya lagi.

Baca juga: Yati Surachman Bertahan di Film karena Cinta

Bertahan karena cinta

Yati yang pernah menerima honor Rp 100 juta untuk satu judul film itu membagikan rahasianya bisa bertahan di industri film Indonesia selama puluhan tahun.

Merasa lelah dengan pekerjaan adalah hal manusiawi, hanya saja bagaimana cara untuk tetap semangat bekerja, Yati memiliki tipsnya.

"Mencintai pekerjaan itu karena kita cinta, maka kita semangat bekerja," ujar Yati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi