KOMPAS.com - Rapper Kanye West gagal menyerahkan petisi berisi 10.000 tanda tangan sebagai persyaratan untuk mengikuti pemungutan suara Pilpres dari negara bagian Carolina Selatan.
Kabar kegagalan ini semakin membuat para pendukung Kanye West kebingungan.
Beberapa hari sebelumnya, suami Kim Kardashian ini dikabarkan sudah tak lagi masuk dalam daftar calon presiden Amerika Serikat 2020.
Situasi kembali berubah saat Kanye West menyerahkan dokumen penting pertama pada Minggu (19/7/2020) dan memulai kampanyenya.
Baca juga: Kanye West Batal Calonkan Diri Jadi Presiden AS
Dilaporkan NME, Selasa (21/7/2020), Kanye West gagal mengumpulkan 10.000 tanda tangan untuk maju dari negara bagian Carolina Selatan.
Chris Whitmire, juru bicara Komisi Pemilihan Carolina Selatan, mengatakan hingga tenggat waktu yang ditentukan Kanye West dan timnya tidak bisa menyerahkan dokumen dukungan tersebut.
Padahal, kampanye pertama yang digelar oleh Kanye West berlangsung di Carolina Selatan.
Pelantun lagu "Famous" ini bahkan sampai menangis ketika sedang menyampaikan pidatonya di depan publik.
Baca juga: Kanye West Menangis Cerita tentang Ibunya dan Kim Kardashian yang Nyaris Lakukan Aborsi
Kini, peluang Kanye West untuk maju sebagai calon kandidat Presiden AS semakin tipis.
Kanye West masih bisa maju sebagai bakal calon presiden apabila dinominasikan oleh satu dari sepuluh partai politik bersertifikat di negara bagian tersebut.
Sayangnya, peluang tersebut juga sangat kecil karena Kanye West menggembor-gemborkan maju menjadi kandidat presiden di bawah partai yang ia ciptakan sendiri, The Birthday Party.
Baca juga: Kanye West Calonkan Diri Jadi Presiden AS, Kekayaan Melimpah dan Didukung Banyak Artis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.